2 Tawarikh 3:10 - Kemegahan Rumah Tuhan

"Dan ia membuat dua kerub berukir di ruang belakang, berlapiskan emas."

Simbol Kerub

Kisah pembangunan Bait Suci di Yerusalem oleh Raja Salomo adalah salah satu narasi yang paling memukau dalam Kitab Suci. Salah satu elemen yang paling menonjol dari deskripsi ini adalah perhatian terhadap detail dan kemegahan yang luar biasa, terutama dalam mendekorasi bagian dalam Rumah Tuhan. Ayat 2 Tawarikh 3:10 memberikan kita gambaran spesifik tentang salah satu dekorasi terpenting: "Dan ia membuat dua kerub berukir di ruang belakang, berlapiskan emas."

Kata "kerub" (atau cherubim dalam bentuk jamaknya) merujuk pada makhluk surgawi yang sering digambarkan dalam Alkitab sebagai penjaga yang mulia atau pembawa takhta Tuhan. Keberadaan mereka di Bait Suci, khususnya di Ruang Mahakudus (Holy of Holies), menandakan kehadiran ilahi yang dijaga. Dalam konteks Bait Suci, kerubim ini tidak sekadar ornamen, melainkan simbol penjagaan dan kemuliaan Tuhan yang berdiam di antara umat-Nya.

Deskripsi bahwa kerubim ini dibuat "berukir" menunjukkan keahlian seni yang tinggi. Ini bukan patung sederhana, melainkan hasil ukiran yang detail. Namun, yang paling mengagumkan adalah pernyataan bahwa mereka "berlapiskan emas." Emas adalah logam yang paling berharga, melambangkan kemurnian, keagungan, dan kesucian ilahi. Pelapisan emas pada kerubim ini menegaskan betapa istimewanya ruang tersebut dan betapa mulianya kehadiran yang dijaga oleh mereka. Bayangkanlah ruangan yang remang-remang, diterangi oleh cahaya redup, di mana dua sosok kerubim yang megah bersinar keemasan, menciptakan suasana kekudusan dan keagungan yang tak tertandingi.

Ayat ini, meskipun singkat, membuka jendela ke dalam pemikiran para perancang dan pembangun Bait Suci. Mereka tidak hanya membangun sebuah bangunan, tetapi sebuah tempat yang mencerminkan kemuliaan Tuhan. Setiap detail, mulai dari bahan yang digunakan hingga bentuk ukirannya, dipilih dengan cermat untuk menghormati Sang Pencipta. Penggunaan emas yang melimpah, seperti yang disebutkan dalam banyak bagian lain dari kisah pembangunan Bait Suci, menunjukkan komitmen Salomo untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Kerubim berlapis emas ini menjadi penanda visual dari misteri dan kedekatan ilahi yang diharapkan hadir di Ruang Mahakudus.

Lebih dari sekadar artefak kuno, gambaran kerubim berlapis emas ini mengingatkan kita pada konsep kekudusan dan keagungan Tuhan. Dalam dunia modern yang seringkali sibuk dan utilitarian, penting untuk merenungkan kembali tempat bagi hal-hal yang sakral dan indah yang dapat mengingatkan kita akan keberadaan kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kerubim di Bait Suci Salomo, dengan kemegahannya yang dilapisi emas, menjadi pengingat abadi tentang kemuliaan Tuhan yang tak terhingga.