2 Tawarikh 30:26

Maka ada sukacita besar di Yerusalem, sebab sejak zaman Salomo, anak Daud, raja Israel, belum pernah terjadi yang seperti itu di Yerusalem.

Ilustrasi sukacita dan perayaan besar di Yerusalem.

Ayat kunci dalam 2 Tawarikh 30:26 menggambarkan sebuah momen kegembiraan luar biasa yang melanda kota Yerusalem. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Hizkia, seorang raja yang dikenal saleh dan berusaha mengembalikan umat Israel kepada penyembahan kepada TUHAN. Sukacita yang dirasakan begitu besar, sampai-sampai tidak ada yang setara sejak masa pemerintahan raja pertama yang bijaksana, Salomo.

Konteks ayat ini merujuk pada perayaan Paskah yang diadakan oleh Hizkia. Bangsa Israel telah lama terpecah belah dan banyak yang menyimpang dari jalan TUHAN, bahkan menyembah berhala. Hizkia, dengan keberanian dan keyakinan penuh kepada Allah, mengundang seluruh umat Israel, dari utara hingga selatan, untuk datang ke Yerusalem dan merayakan Paskah. Ini adalah sebuah panggilan untuk pemulihan spiritual dan penyatuan kembali bangsa di hadapan TUHAN.

Ketika umat berkumpul, mereka melakukan apa yang telah diperintahkan TUHAN melalui Musa. Namun, yang lebih menakjubkan lagi adalah bagaimana hati umat telah dipulihkan. Banyak orang yang belum mempersiapkan diri secara ritual, namun Hizkia berdoa agar TUHAN mengampuni mereka yang sungguh-sungguh ingin kembali kepada-Nya. TUHAN mendengarkan doa Hizkia, dan umat pun dapat merayakan Paskah dengan sukacita. Perayaan ini tidak hanya terbatas pada satu hari, tetapi berlanjut selama tujuh hari, bahkan diperpanjang lagi tujuh hari berikutnya.

Gambaran sukacita besar yang memenuhi Yerusalem adalah bukti nyata dari berkat kesetiaan dan pengampunan TUHAN. Kehadiran-Nya terasa begitu kuat di tengah umat yang kembali kepada-Nya dengan segenap hati. Perayaan ini menjadi simbol pemulihan umat Israel, bukan hanya secara fisik dengan berkumpul kembali, tetapi yang terpenting, secara rohani. Mereka diingatkan kembali akan perjanjian mereka dengan TUHAN dan kebesaran kuasa-Nya.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya pemulihan rohani dan bagaimana sukacita sejati datang ketika kita kembali kepada TUHAN. Ketika hati kita tulus mencari-Nya dan kita berseru kepada-Nya, Dia akan menjawab dan melimpahkan berkat-Nya, yang seringkali terwujud dalam kebahagiaan dan kedamaian yang mendalam. Sukacita yang dirayakan oleh umat Israel di Yerusalem bukan hanya sekadar euforia sesaat, tetapi kegembiraan yang berakar pada hubungan yang dipulihkan dengan Sang Pencipta. Hal ini menjadi pengingat yang kuat bagi setiap generasi tentang harapan dan pemulihan yang selalu tersedia melalui iman.