2 Tawarikh 33:8

"Dan bukan hanya itu, tetapi TUHAN akan menaruh mezbah-mezbah mereka di Bait TUHAN, yang pernah dikatakan oleh TUHAN: ‘Nama-Ku dan peringatan-Ku akan ada di Yerusalem selamanya.'"

Simbol Ketenangan dan Kehadiran Ilahi

Makna Mendalam dan Peringatan

Ayat 2 Tawarikh 33:8 berbicara tentang konsekuensi dari tindakan Raja Manasye yang jahat. Manasye, selama masa pemerintahannya, membangun mezbah-mezbah untuk dewa-dewa asing dan melakukan berbagai perbuatan keji di Yerusalem, bahkan di dalam Bait TUHAN sendiri. Tindakan ini merupakan pemberontakan besar terhadap perjanjian Allah dengan umat-Nya dan membawa kutukan serta hukuman yang berat.

TUHAN, dalam keadilan-Nya, menyatakan bahwa mezbah-mezbah yang dibangun untuk penyembahan berhala itu akan dihancurkan. Namun, ayat ini tidak hanya berhenti pada penghancuran, melainkan juga menegaskan kembali janji ilahi yang tak tergoyahkan. TUHAN berfirman bahwa "Nama-Ku dan peringatan-Ku akan ada di Yerusalem selamanya." Ini adalah pernyataan yang kuat tentang kehadiran dan kedaulatan Allah yang kekal di kota yang telah Dia pilih.

Meskipun Yerusalem dan Bait TUHAN telah dinajiskan oleh dosa dan penyembahan berhala, janji Allah tidak batal. Ini menunjukkan kasih karunia-Nya yang besar. Allah tidak meninggalkan umat-Nya meskipun mereka berulang kali berpaling dari-Nya. Sebaliknya, Dia memberikan peringatan, kesempatan untuk bertobat, dan pada akhirnya, janji bahwa kehadiran-Nya akan tetap ada sebagai sumber pengharapan.

Pertobatan dan Pemulihan

Kisah Manasye sendiri kemudian berlanjut dengan pertobatannya yang tulus setelah mengalami kesulitan. Dia merendahkan diri di hadapan Allah, memohon pengampunan, dan berusaha memperbaiki kerusakan yang telah ia perbuat. Allah, dalam kemurahan-Nya, mendengarkan doanya, mengampuninya, dan memulihkan kerajaannya. Ini adalah bukti nyata bahwa pertobatan yang sungguh-sungguh selalu disambut baik oleh Tuhan.

Ayat 2 Tawarikh 33:8 berfungsi sebagai pengingat akan dualitas hubungan antara Allah dan manusia. Di satu sisi, dosa dan ketidaktaatan membawa konsekuensi yang serius. Di sisi lain, kesetiaan Allah dan kemurahan hati-Nya yang selalu tersedia bagi mereka yang mencari-Nya dengan tulus. Perintah untuk mendirikan mezbah-mezbah baru, yang mewakili ibadah yang benar, di tempat yang sama di mana mezbah-mezbah berhala pernah berdiri, melambangkan pembersihan dan pemulihan yang dimungkinkan melalui kuasa ilahi.

Bagi umat beriman saat ini, ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga kekudusan ibadah kita dan hati kita agar tidak tergoda oleh hal-hal duniawi yang dapat menodai hubungan kita dengan Tuhan. Ini juga merupakan sumber penghiburan dan harapan. Sekalipun kita mungkin pernah jatuh atau membuat kesalahan, jika kita datang kepada Allah dengan hati yang menyesal dan keinginan untuk berubah, Dia siap mengampuni dan memulihkan kita. Kehadiran-Nya, seperti yang dijanjikan di Yerusalem, selalu tersedia bagi mereka yang memuliakan nama-Nya.