"Juga ketika raja-raja dan segala bangsa di seluruh bumi mendengar tentang segala perbuatan yang ajaib yang telah dilakukan TUHAN oleh Musa, hamba-Nya, dan oleh umat-Nya Israel, merekapun menjadi takut kepada TUHAN."
Ayat 2 Tawarikh 5:8 membawa kita kembali ke masa ketika Tabut Perjanjian, simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya, dibawa masuk ke dalam Bait Suci yang baru didirikan oleh Raja Salomo. Momen ini bukan sekadar upacara keagamaan, melainkan sebuah penegasan kembali atas kuasa dan kemuliaan Tuhan yang telah Ia tunjukkan melalui umat pilihan-Nya. Kata-kata "TUHAN oleh Musa, hamba-Nya, dan oleh umat-Nya Israel" menghubungkan langsung pengalaman umat Israel di bawah kepemimpinan Musa dengan momen monumental ini. Pengalaman itu meliputi berbagai mukjizat, pembebasan dari perbudakan Mesir, penyeberangan Laut Merah, dan penyertaan di padang gurun. Semua peristiwa ini bukanlah kebetulan, melainkan bukti nyata dari campur tangan ilahi yang luar biasa.
Peristiwa-peristiwa dahsyat yang terjadi dalam sejarah Israel, seperti yang diceritakan dalam Keluaran dan kitab-kitab sejarah lainnya, tidak hanya dicatat dalam kitab suci, tetapi juga bergema hingga ke penjuru bumi. Pengetahuan tentang bagaimana Tuhan membebaskan umat-Nya dari kekuatan besar seperti Mesir, menuntun mereka melewati gurun yang tandus, dan memberikan mereka tanah perjanjian, menyebar luas. Berita ini, tentu saja, membawa ketakutan yang positif dan hormat yang mendalam kepada Tuhan. Ketakutan di sini bukanlah rasa takut yang melumpuhkan, melainkan rasa takjub dan penghormatan yang membuat orang sadar akan kebesaran dan kekuasaan Sang Pencipta.
Ilustrasi visual tentang jangkauan dan keberagaman hikmat Tuhan.
Ayat ini menekankan bahwa tindakan dan kebesaran Tuhan bukanlah sekadar cerita bagi umat Israel, tetapi juga menjadi pelajaran bagi bangsa-bangsa lain. Ketika "raja-raja dan segala bangsa di seluruh bumi" mendengar tentang perbuatan ajaib Tuhan, respons mereka adalah ketakutan dan penghormatan. Ini menunjukkan bahwa kebesaran Tuhan tidak terbatas pada satu suku atau bangsa saja, melainkan diakui oleh semua orang yang menyaksikannya, baik secara langsung maupun melalui kesaksian. Pengalaman Israel menjadi bukti universal akan kedaulatan dan kuasa ilahi.
Kejadian ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya kesaksian. Kisah-kisah mengenai kebaikan, pemeliharaan, dan kekuatan Tuhan yang kita alami, jika diceritakan dengan tulus, dapat membawa orang lain kepada pengenalan akan Tuhan. Seperti bangsa-bangsa yang mendengar tentang Musa dan Israel, kita pun dipanggil untuk menjadi saksi iman, menceritakan bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita dan dalam sejarah. Melalui kesaksian yang tulus, kita dapat menginspirasi orang lain untuk juga takut kepada Tuhan dan mencari hikmat-Nya.
Dalam konteks modern, ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia terus berubah, kebenaran dan kuasa Tuhan tetap abadi. Hikmat-Nya, yang terwujud dalam tindakan-Nya bagi umat-Nya, terus menjadi sumber inspirasi dan ketakutan yang hormat bagi mereka yang mau mendengarkan. Memahami 2 Tawarikh 5:8 berarti menyadari bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa, yang tindakan-Nya bergema melintasi waktu dan ruang, membawa orang pada kekaguman dan penyembahan. Keajaiban yang terjadi pada zaman kuno memiliki relevansi yang mendalam bagi kita hari ini, mengundang kita untuk merenungkan kedalaman hikmat-Nya yang tak terduga dan tak terbatas.