"Maka Engkaulah yang akan mendengar dari sorga, dari tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau akan mengampuni, bertindak, dan membalas kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena Engkau mengenal hati setiap anak manusia."
Ayat 2 Tawarikh 6:30 adalah salah satu permata rohani yang diucapkan oleh Raja Salomo dalam doa pengudusan Bait Allah. Doa ini mencerminkan kedalaman pemahaman Salomo akan sifat Allah dan kebutuhan umat-Nya. Frasa kunci dalam ayat ini adalah pengakuan bahwa Allah "mengenal hati setiap anak manusia." Ini bukan sekadar pengakuan intelektual, tetapi pemahaman yang mendalam tentang kedaulatan dan pengetahuan ilahi.
Dalam konteks doa Salomo, pengakuan ini muncul setelah ia memohon agar Allah mendengarkan doa mereka yang datang dari tempat kediaman-Nya yang tetap. Salomo tahu bahwa Allah tidak hanya mendengar suara-suara yang diucapkan, tetapi juga memahami niat di balik setiap doa. Ketika umat Israel berdosa dan kemudian bertobat, Allah akan mendengar dari surga dan mengampuni. Namun, dasar dari pengampunan dan tindakan Allah bukanlah semata-mata kata-kata, melainkan pemahaman-Nya yang sempurna tentang kondisi hati setiap individu.
Pengetahuan Allah tentang hati manusia berarti Dia mengetahui ketulusan pertobatan, kerinduan untuk melakukan yang benar, serta kelemahan dan kecenderungan dosa yang ada. Ini adalah penghiburan besar bagi orang percaya. Kita tidak perlu berpura-pura atau menyembunyikan sesuatu dari Allah. Dia melihat melampaui penampilan luar dan menembus kedalaman jiwa kita. Oleh karena itu, ketika kita datang kepada-Nya dalam doa, kita dapat melakukannya dengan keyakinan bahwa Dia memahami keadaan kita sepenuhnya.
Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah akan "bertindak, dan membalas kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya." Ini adalah pengingat akan keadilan ilahi. Setiap tindakan, baik yang baik maupun yang buruk, tidak akan luput dari perhatian-Nya. Keadilan-Nya akan terwujud, bukan berdasarkan penilaian manusia yang seringkali terbatas, tetapi berdasarkan pengetahuan-Nya yang menyeluruh tentang motivasi dan seluruh jejak kehidupan seseorang. Ini memanggil kita untuk hidup dengan standar yang tinggi, mengetahui bahwa ada "hakim" yang melihat segalanya.
Bagi kita hari ini, ayat ini tetap relevan. Dalam kesibukan dunia modern, kita mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Allah tidak peduli atau tidak melihat. Namun, 2 Tawarikh 6:30 mengingatkan kita bahwa Allah mengenal kita secara pribadi, bahkan lebih dari kita mengenal diri kita sendiri. Dia memahami pergumulan kita, keraguan kita, dan juga kemenangan-kemenangan kita. Pengetahuan-Nya tentang hati kita menjadi dasar bagi kasih karunia-Nya, pengampunan-Nya, dan pemeliharaan-Nya dalam kehidupan kita. Marilah kita selalu datang kepada-Nya dengan hati yang terbuka, berserah pada pemahaman-Nya yang sempurna dan keadilan-Nya yang penuh kasih.