2 Tawarikh 6:35

"maka Engkaulah kiranya mendengar dari surga, dari tempat kediaman-Mu yang kokoh, mendengar dan mengampuni dosa umat-Mu Israel, membawa mereka kembali ke tanah yang telah Engkau berikan kepada nenek moyang mereka."
Simbol Doa dan Harapan

Ayat 2 Tawarikh 6:35 adalah bagian dari doa penahbisan Bait Suci yang dipanjatkan oleh Raja Salomo. Doa ini merupakan momen yang sangat khidmat, di mana Salomo secara langsung berbicara kepada Allah, mengungkapkan kerendahan hati dan harapan besar umat-Nya kepada Sang Pencipta.

Dalam ayat ini, Salomo memohon kepada Allah agar mendengarkan dari surga, dari tempat kediaman-Nya yang mulia dan tak tergoyahkan. Permohonan ini menekankan kebesaran dan kekudusan Allah, yang bersemayam di tempat yang tinggi dan suci. Namun, di balik kebesaran itu, Allah juga adalah pribadi yang penuh kasih dan pengampunan.

Fokus utama dari doa Salomo dalam ayat ini adalah pengampunan dosa bagi umat-Nya, yaitu bangsa Israel. Ia memohon agar Allah tidak hanya mendengar, tetapi juga berkenan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka. Ini mencerminkan pemahaman Salomo tentang sifat manusia yang cenderung jatuh dalam dosa, dan kebutuhan yang selalu ada akan pengampunan ilahi. Pengampunan ini bukan hanya untuk menebus kesalahan masa lalu, tetapi juga untuk memulihkan hubungan umat dengan Allah.

Lebih lanjut, Salomo memohon agar Allah membawa kembali umat Israel ke tanah yang telah dijanjikan kepada nenek moyang mereka. Permohonan ini bisa diartikan dalam berbagai konteks, baik itu pemulihan dari kesulitan, keberdosaan, atau bahkan pembuangan. Ini adalah harapan akan restorasi, kembalinya kepada berkat dan pemeliharaan Allah, serta hidup kembali dalam kesuburan tanah perjanjian yang telah diberikan oleh Allah.

Doa penahbisan Salomo, termasuk ayat ini, mengajarkan kita tentang pentingnya mengakui kebesaran Allah sekaligus mengakui kerapuhan diri kita sendiri. Ini adalah pengingat bahwa hubungan kita dengan Allah dibangun di atas dasar pengampunan dan kasih karunia. Ketika kita jatuh, kita dipanggil untuk kembali kepada-Nya dengan kerendahan hati, memohon pengampunan, dan percaya bahwa Ia akan memulihkan kita.

Ayat 2 Tawarikh 6:35 memberikan perspektif yang mendalam mengenai hubungan antara umat manusia dan Tuhan. Ini adalah pelajaran berharga tentang iman, penyesalan, dan harapan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan pribadi kita. Dengan melihat doa Salomo, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita sendiri dapat mendekati Allah dengan doa yang tulus, memohon pengampunan, dan mengharapkan bimbingan-Nya dalam perjalanan hidup kita, sama seperti umat Israel yang merindukan tanah perjanjian mereka.