"Kalau engkau berhenti mendengarkan didikan, engkau akan menyimpang jauh dari perkataan pengetahuan."
Simbol pengetahuan dan hikmat
Amsal 19:27 adalah sebuah ayat yang kaya makna dan sangat relevan bagi kehidupan kita di zaman modern. Ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya mengabaikan didikan, nasihat, dan ajaran yang baik. Di tengah derasnya arus informasi dan berbagai pandangan yang datang dari segala arah, mudah sekali bagi kita untuk merasa sudah tahu segalanya atau bahkan menolak segala bentuk masukan yang datang. Namun, seperti yang ditegaskan oleh penulis Amsal, konsekuensinya adalah menyimpang jauh dari perkataan pengetahuan.
Memahami "Didikan" dan "Pengetahuan"
Kata "didikan" dalam konteks ini tidak hanya merujuk pada pendidikan formal di sekolah, tetapi juga mencakup bimbingan, teguran, ajaran moral, dan bahkan kritik konstruktif yang kita terima dari orang tua, mentor, guru, pemimpin rohani, atau bahkan dari pengalaman hidup itu sendiri. Didikan adalah proses pembentukan karakter dan pemahaman yang membantu kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana.
Sementara itu, "pengetahuan" di sini bukanlah sekadar kumpulan fakta atau data. Pengetahuan yang dimaksud adalah pemahaman yang mendalam, kebenaran hakiki, dan kebijaksanaan praktis yang memandu tindakan dan keputusan kita. Pengetahuan ini bersifat transformatif, mengubah cara pandang kita dan membawa kita pada kehidupan yang lebih bermakna dan sesuai dengan prinsip-prinsip kebaikan.
Konsekuensi dari Mengabaikan Didikan
Ayat ini secara gamblang menyatakan bahwa ketika kita berhenti mendengarkan didikan, kita akan "menyimpang jauh dari perkataan pengetahuan." Ini berarti kita mulai kehilangan arah. Kesalahan yang sama bisa terulang kembali karena kita tidak belajar dari pengalaman. Kita mungkin menjadi keras kepala, angkuh, dan sulit menerima kebenaran. Akibatnya, kita bisa membuat keputusan yang salah, merusak hubungan, atau bahkan terjebak dalam jalan yang menyesatkan.
Di era digital ini, godaan untuk mengabaikan didikan semakin besar. Dengan akses mudah ke berbagai sumber online, kita bisa memilih untuk hanya mendengarkan apa yang sesuai dengan keyakinan kita dan mengabaikan pandangan yang berbeda atau koreksi yang membangun. Sikap ini, jika dibiarkan, akan membuat kita semakin terisolasi dalam pemahaman kita yang terbatas dan jauh dari kebenaran yang lebih luas.
Menjaga Diri dari Penyimpangan
Oleh karena itu, Amsal 19:27 menjadi panggilan untuk tetap rendah hati dan terbuka terhadap pembelajaran. Penting bagi kita untuk terus mencari hikmat, belajar dari orang yang lebih berpengalaman, dan tidak takut untuk menerima masukan, bahkan jika terkadang terasa tidak nyaman. Mendengarkan didikan adalah investasi jangka panjang bagi pertumbuhan pribadi dan rohani kita. Ini adalah cara kita memastikan bahwa kita tetap berjalan di jalan yang benar, dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang sejati, serta terhindar dari jebakan kesombongan dan ketidaktahuan. Mari kita jadikan ayat ini sebagai pengingat untuk senantiasa haus akan kebenaran dan terbuka untuk dibentuk.