Amsal 23:31

"Janganlah engkau melihat kepada anggur jika warnanya memerah, jika ia berkilauan dalam piala, lalu ia mengalir masuk dengan lancar."

Warna yang Menggoda Amsal 23:31

Simbol visual dari peringatan terhadap minuman keras.

Bahaya Tersembunyi di Balik Kilauan: Memahami Peringatan Amsal 23:31

Kitab Amsal, sebuah gudang hikmat kuno, sering kali memberikan nasihat praktis untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu peringatan yang paling jelas terukir dalam surah ke-23, ayat ke-31, yang secara gamblang melarang kita untuk "melihat kepada anggur jika warnanya memerah, jika ia berkilauan dalam piala, lalu ia mengalir masuk dengan lancar." Ayat ini bukan sekadar larangan sederhana, melainkan sebuah gambaran metaforis yang mendalam tentang daya tarik menyesatkan dari kesenangan yang merusak, terutama yang berkaitan dengan minuman keras.

Apa yang dimaksud dengan "warnanya memerah" dan "berkilauan dalam piala"? Ini adalah representasi visual dari daya tarik permukaan yang sering kali dimiliki oleh minuman keras. Anggur merah yang pekat, gemerlapnya gelembung dalam gelas kristal, atau bahkan aroma yang menggoda, semuanya dapat menciptakan ilusi kesenangan, kemewahan, dan pelarian dari kenyataan. Namun, Amsal 23:31 dengan tegas memperingatkan bahwa di balik keindahan lahiriah ini tersimpan bahaya yang sangat besar. Ini adalah peringatan pertama dan terpenting: jangan tertipu oleh penampilan luar. Sesuatu yang tampak menyenangkan dan indah di permukaan bisa jadi membawa kehancuran jika tidak diwaspadai.

Selanjutnya, ayat ini menyebutkan "lalu ia mengalir masuk dengan lancar." Frasa ini menggambarkan betapa mudahnya minuman keras masuk ke dalam tubuh dan kesadaran kita ketika kita membiarkan diri kita terpengaruh oleh daya tariknya. Tidak ada hambatan berarti saat pertama kali dikonsumsi, memberikan sensasi kenikmatan sesaat. Namun, kelancaran inilah yang justru menjadi jebakan. Tanpa kita sadari, sedikit demi sedikit, minuman tersebut mulai mengambil alih kendali, mengaburkan penilaian, dan melemahkan pertahanan diri. Ini adalah proses bertahap yang seringkali dimulai dengan niat yang tampaknya tidak berbahaya, namun berujung pada ketergantungan dan berbagai konsekuensi negatif.

Mengapa peringatan ini begitu penting? Sejarah dan pengalaman manusia telah berulang kali membuktikan dampak destruktif dari penyalahgunaan minuman keras. Mulai dari kerusakan kesehatan fisik, seperti penyakit hati, jantung, dan gangguan saraf, hingga kehancuran mental, yang dapat memicu depresi, kecemasan, bahkan psikosis. Secara sosial, minuman keras dapat merusak hubungan keluarga, menghancurkan karier, dan memicu tindakan kriminal serta kekerasan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap masalah besar sering kali dimulai dari langkah kecil yang diabaikan.

Memahami Amsal 23:31 berarti belajar untuk mengenali godaan, menolak daya tarik yang menyesatkan, dan berhati-hati terhadap hal-hal yang tampaknya menyenangkan namun berpotensi merusak. Ini adalah panggilan untuk hidup bijaksana, yang memprioritaskan kesehatan, kesejahteraan jangka panjang, dan hubungan yang sehat di atas kesenangan sesaat yang fana. Kebijaksanaan yang ditawarkan oleh Amsal mengajak kita untuk berpikir sebelum bertindak, menganalisis konsekuensi di balik setiap pilihan, dan memilih jalan yang membawa kehidupan dan berkat.

Dengan demikian, peringatan dalam Amsal 23:31 tetap relevan hingga kini. Ia mengajarkan kita untuk tidak membiarkan keindahan semu dari kesenangan duniawi membutakan kita dari potensi bahaya yang tersembunyi. Sebaliknya, kita diajak untuk hidup dengan kewaspadaan, integritas, dan kebijaksanaan yang sejati, yang akan menuntun kita pada kehidupan yang lebih baik dan bermakna.