"Dari padang gurun mereka berangkat ke Bet-Ha-El; dari Bet-Ha-El ke Nebo; dari Nebo ke Mehaba, yang di tanah Moab, di sebelah timur sungai Yordan."
Ayat dari Kitab Bilangan ini, tepatnya Bilangan 21:18, bukan sekadar catatan geografis tentang perpindahan suku Israel di padang gurun. Di balik penyebutan nama-nama tempat yang mungkin terdengar asing, tersimpan makna mendalam yang berkaitan erat dengan perjalanan iman, tantangan, dan pemeliharaan ilahi. Angka bilangan 21 dan 18 dalam konteks ini menjadi penanda penting dalam narasi bangsa Israel.
Perjalanan di padang gurun merupakan metafora klasik untuk kehidupan rohani. Selama empat puluh tahun, bangsa Israel berjalan, menghadapi kesulitan, kekeringan, dan ketidakpastian. Namun, di tengah segala keterbatasan, Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Ayat ini mencatat langkah demi langkah mereka, seolah menunjukkan bahwa setiap tahapan, bahkan yang paling sulit sekalipun, adalah bagian dari rencana Tuhan.
Mari kita bedah sedikit nama-nama tempat yang disebutkan: Bet-Ha-El yang berarti "Rumah Allah" atau "Rumah Tuhan", Nebo yang merujuk pada gunung di mana Musa memandang Tanah Perjanjian, dan Mehaba yang berada di tanah Moab, sebuah wilayah yang akan menjadi latar bagi peristiwa penting lainnya.
Berangkat dari "padang gurun" yang melambangkan kondisi tanpa harapan, mereka menuju "Rumah Tuhan". Ini menyiratkan bahwa di tengah kesulitan, fokus mereka tetap diarahkan pada hadirat Tuhan. Perjalanan dari Nebo ke tanah Moab juga penuh simbolisme. Nebo adalah tempat di mana Tuhan menunjukkan kepada Musa Tanah Perjanjian, namun Musa tidak diizinkan memasukinya. Pindah ke Moab menandakan bahwa tujuan mereka semakin dekat, namun masih ada rintangan dan pelajaran yang harus dilalui.
Dalam konteks spiritual, perjalanan ini mengajarkan kita untuk tidak pernah kehilangan pandangan pada tujuan akhir kita, yaitu persekutuan yang sempurna dengan Tuhan. Setiap langkah, setiap tantangan yang kita lewati, adalah bagian dari proses pendewasaan iman. Angka 21 bisa diartikan sebagai pencapaian atau penyelesaian, sementara angka 18 seringkali melambangkan kehidupan atau keberkatan. Menggabungkan kedua makna ini, kita bisa melihat perjalanan ini sebagai sebuah tahapan yang membawa pada kehidupan yang diberkati.
Bagi kita saat ini, Bilangan 21:18 mengingatkan bahwa kehidupan ini adalah sebuah perjalanan. Akan ada saat-saat kita merasa seperti berada di "padang gurun" – menghadapi tantangan, kekecewaan, atau rasa kehilangan arah. Namun, ayat ini memberi kita pengharapan bahwa:
Dengan memahami bilangan 21:18, kita diingatkan bahwa di balik setiap narasi Alkitabiah terdapat pelajaran hidup yang relevan. Perjalanan bangsa Israel di padang gurun adalah bukti nyata dari kesetiaan Tuhan dan pentingnya menjaga iman di setiap langkah, seiring mereka bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan.