"Orang Netinim, yaitu anak-anak Sipha, anak-anak Hasufa, anak-anak Peruda,"
Simbol Pelayanan
Ayat Ezra 2:23 merupakan bagian dari daftar yang merinci para keturunan dan kelompok orang yang kembali dari pembuangan di Babel ke Yerusalem. Dalam konteks ini, kita menemukan penyebutan tentang "Orang Netinim". Siapakah mereka dan apa peran mereka?
Netinim (atau Nethinim) secara harfiah berarti "yang dipersembahkan" atau "yang diberikan". Dalam tradisi Israel kuno, mereka adalah kaum yang ditahbiskan untuk melayani di Bait Allah. Mereka umumnya berasal dari bangsa non-Israel yang menjadi tawanan atau yang dipersembahkan oleh bangsa Israel sebagai pelayan abadi di rumah Tuhan. Tugas mereka meliputi pekerjaan fisik seperti membantu para imam dan orang Lewi dalam tugas-tugas di Bait Suci, membawa kayu bakar, membersihkan, dan pekerjaan kasar lainnya. Mereka dianggap sebagai bagian dari komponen penting dalam operasional Bait Allah, meskipun status sosial mereka mungkin lebih rendah dibandingkan imam dan orang Lewi.
Penyebutan nama-nama seperti Sipha, Hasufa, dan Peruda di ayat ini menunjukkan silsilah atau garis keturunan di antara kelompok Netinim ini. Ini penting karena dalam tradisi Yahudi, keturunan dan garis silsilah sangat dijaga ketat, terutama untuk penentuan hak dan tugas dalam pelayanan keagamaan. Kembalinya mereka ke Yerusalem bersama rombongan lainnya menandakan pemulihan dan pembangunan kembali kehidupan keagamaan dan komunitas setelah masa pembuangan yang panjang. Kelompok Netinim ini, meskipun seringkali tidak disorot, memainkan peran vital dalam menjaga kelancaran ibadah di Bait Allah.
Ketika bangsa Israel kembali dari pembuangan Babel, pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem menjadi prioritas utama. Dalam proses ini, setiap kelompok masyarakat memiliki perannya masing-masing. Orang Netinim, dengan keterampilan dan dedikasi mereka untuk pelayanan, pasti berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan fisik dan pemeliharaan Bait Suci. Keberadaan mereka dalam daftar ini menegaskan bahwa mereka adalah bagian integral dari komunitas yang kembali dan terlibat dalam upaya pemulihan ini.
Kisah-kisah dalam Kitab Ezra dan Nehemia seringkali menyoroti para pemimpin seperti Zerubabel, Yosua, Ezra, dan Nehemia. Namun, ayat-ayat seperti Ezra 2:23 mengingatkan kita bahwa keberhasilan sebuah proyek besar, terutama pembangunan kembali sebuah bangsa dan tempat ibadahnya, bergantung pada kontribusi dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang statusnya mungkin tidak setinggi yang lain. Orang Netinim mewakili kelompok yang melayani dengan setia, seringkali di balik layar, namun sangat diperlukan.
Dengan demikian, Ezra 2:23 memberikan kita pandangan sekilas tentang keragaman masyarakat Israel pada masa pasca-pembuangan dan pentingnya setiap individu serta kelompok dalam memelihara identitas dan tradisi keagamaan mereka. Mereka adalah bukti bahwa pelayanan dapat hadir dalam berbagai bentuk, dan setiap bentuk pelayanan yang tulus memiliki nilai di mata Tuhan.