"Tetapi adalah baik bersemangat untuk kebaikan setiap waktu, dan bukan hanya apabila aku ada bersama-sama kamu."
Ayat Galatia 4:18 yang diucapkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia ini mengandung sebuah pesan yang kuat dan relevan, bahkan hingga kini. Frasa "baik bersemangat untuk kebaikan setiap waktu" bukan sekadar nasihat biasa, melainkan sebuah panggilan untuk menginternalisasi kebenaran dan hidup sesuai dengannya, terlepas dari kehadiran seorang pemimpin rohani atau tekanan eksternal. Paulus menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam menjalani kehidupan kekristenan, sebuah semangat yang lahir dari hati yang tulus dan keyakinan yang mendalam, bukan sekadar respon terhadap kehadiran atau pengawasan.
Dalam konteks surat Galatia, Paulus sedang berhadapan dengan sebuah situasi di mana beberapa orang mulai kembali kepada hukum Taurat dan tradisi tertentu, mengabaikan kebebasan yang telah mereka peroleh dalam Kristus. Di tengah tantangan ini, Paulus ingin mengingatkan mereka bahwa kebenaran iman Kristen seharusnya mendorong perilaku yang baik secara konsisten, bukan hanya saat ada dorongan atau pengawasan langsung. Semangat untuk berbuat baik, untuk hidup benar, harus menjadi sesuatu yang tertanam dalam diri, yang terus menyala kapan pun dan di mana pun. Ini adalah ekspresi sejati dari transformasi yang telah terjadi dalam diri mereka oleh Roh Kudus.
Bagaimana kita dapat mewujudkan semangat untuk kebaikan setiap waktu? Pertama, kita perlu memelihara hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Melalui doa, pembacaan firman, dan persekutuan, kita dapat terus diperbaharui dan dikuatkan oleh kasih dan kebenaran-Nya. Firman Tuhan bagaikan benih yang jika ditanam dan dirawat dengan baik, akan menghasilkan buah kebaikan dalam hidup kita. Semakin kita memahami kasih Kristus yang telah diberikan bagi kita, semakin besar pula dorongan kita untuk mencerminkan kasih itu dalam tindakan kita sehari-hari.
Kedua, penting untuk memiliki komunitas yang mendukung. Meskipun Paulus menekankan motivasi pribadi, keberadaan saudara seiman yang saling menguatkan dan meneguhkan sangatlah krusial. Ketika kita berada dalam lingkungan yang mendorong kita untuk terus bertumbuh dalam kebaikan dan kebenaran, semangat kita akan lebih mudah terjaga. Kita dapat saling mengingatkan, saling mendorong, dan merayakan setiap langkah kemajuan dalam perjalanan iman.
Ketiga, kita perlu secara aktif mencari kesempatan untuk berbuat baik. Kebaikan bukanlah sesuatu yang pasif, melainkan sesuatu yang harus diupayakan. Ini bisa berarti mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan, menjadi terang di tengah kegelapan, atau sekadar menunjukkan sikap kasih dan pengertian dalam interaksi sehari-hari. Setiap tindakan kebaikan, sekecil apapun, adalah ekspresi dari semangat yang berakar dalam Kristus.
Inti dari pesan Galatia 4:18 adalah ajakan untuk menjalani kebebasan Kristen dengan penuh tanggung jawab. Kita telah dibebaskan dari kuk perbudakan dosa dan hukum Taurat, dan kebebasan ini seharusnya tidak disalahgunakan untuk hidup semaunya. Sebaliknya, kebebasan ini memberi kita kesempatan untuk hidup dalam kasih, melayani sesama, dan memuliakan nama Tuhan melalui setiap aspek kehidupan kita. Semangat untuk berbuat baik setiap waktu adalah tanda kedewasaan rohani, bukti bahwa Kristus benar-benar berdiam dan berkuasa dalam hidup kita. Ini adalah buah dari hubungan yang tulus dengan Tuhan, yang terus menerus memproses hati dan pikiran kita agar semakin serupa dengan Kristus. Dengan demikian, kebaikan yang kita tunjukkan tidak hanya akan memberkati orang lain, tetapi juga akan memperkuat kesaksian kita sebagai pengikut Kristus.