Hakim 1:10 - Pengadilan yang Adil

"Dan kata orang Yehuda: 'Siapakah yang akan maju menduduki Kanaan terlebih dahulu untuk berperang melawan orang Kanaan?' Maka kata orang Yehuda: 'Yudas akan maju; sesungguhnya, telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya.'"
Simbol keadilan dan kekuatan Maju Kemenangan & Keadilan

Semangat Yudha dalam Perjuangan

Ayat Hakim 1:10 membukakan lembaran baru dari kisah perebutan tanah perjanjian oleh bangsa Israel. Setelah kematian Yosua, kepemimpinan terfragmentasi, dan inilah saatnya bagi suku-suku untuk mengambil peran aktif dalam menggenapi janji Tuhan. Pernyataan suku Yehuda, "Siapakah yang akan maju menduduki Kanaan terlebih dahulu untuk berperang melawan orang Kanaan?", menunjukkan adanya kesadaran akan tugas yang belum terselesaikan. Hal ini bukan sekadar sebuah pertanyaan, melainkan sebuah panggilan untuk bertindak, sebuah pengakuan bahwa ada musuh yang masih mendiami tanah yang dijanjikan.

Respons yang diberikan, "Kata orang Yehuda: 'Yudas akan maju; sesungguhnya, telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya'", sungguh menggugah. Ini adalah penegasan iman yang kuat. Suku Yehuda tidak hanya bersedia mengambil risiko, tetapi mereka juga menyatakan keyakinan mereka akan kesuksesan berdasarkan firman Tuhan. Kata "sesungguhnya, telah Kuserahkan" adalah ekspresi ilahi yang meyakinkan, sebuah jaminan bahwa kemenangan itu pasti, asal mereka bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mencerminkan prinsip penting: Allah bekerja bersama mereka yang mengambil inisiatif dan mempercayai janji-Nya.

Konteks hakim yang diperkenalkan dalam ayat ini merujuk pada "hakim" dalam pengertian yang lebih luas, yaitu pemimpin yang diurapi Tuhan untuk membebaskan umat-Nya dari penindasan. Dalam kasus ini, kepemimpinan diambil oleh suku Yehuda sendiri, yang merupakan suku terkemuka dan ditakdirkan untuk memainkan peran sentral dalam sejarah Israel. Semangat juang yang diperlihatkan oleh suku Yehuda patut menjadi teladan. Mereka tidak menunggu perintah spesifik dari seorang pemimpin tunggal, melainkan bertindak secara proaktif, didorong oleh tanggung jawab dan iman.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk mencapai tujuan yang mulia seringkali membutuhkan keberanian, inisiatif, dan keyakinan yang mendalam. Dalam kehidupan pribadi maupun kolektif, seringkali ada "Kanaan" yang perlu ditaklukkan, tantangan yang harus dihadapi, dan janji yang perlu digenapi. Ayat Hakim 1:10 mengajarkan pentingnya keberanian untuk melangkah maju, didukung oleh keyakinan akan penyertaan dan janji Tuhan. Tanpa inisiatif seperti yang ditunjukkan oleh suku Yehuda, banyak kemenangan yang seharusnya diraih bisa terlewatkan. Ini adalah pengingat untuk selalu siap menjawab panggilan, percaya pada kekuatan yang diberikan, dan bertindak dalam iman untuk mewujudkan apa yang telah dijanjikan.