Dan berdoalah Manoah kepada TUHAN: "Ya Tuhanku,ajarlah kiranya orang yang Kau utus itu datang pula untuk kami dan ajarkanlah apa yang harus kami perbuat terhadap anak yang akan dilahirkan itu."
Kisah hakim 13:12 membawa kita pada momen yang penuh kerendahan hati dan pencarian bimbingan ilahi. Manoah, seorang pria yang kelak akan menjadi ayah dari hakim besar Israel, Simson, berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Istrinya, yang sebelumnya mandul, telah dikunjungi oleh seorang malaikat TUHAN yang memberikan kabar gembira bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki. Namun, kabar ini datang dengan sebuah perintah yang jelas: anak tersebut harus hidup sesuai dengan kaul nazir sejak dalam kandungan. Ini berarti anak itu tidak boleh minum anggur atau minuman keras lainnya, dan tidak boleh memakan sesuatu yang haram. Rambutnya pun tidak boleh dicukur.
Dalam kebingungan dan keinginan untuk memahami kehendak Tuhan lebih dalam, Manoah menaikkan doa yang penuh permohonan. Doanya bukan sekadar permintaan informasi, melainkan sebuah permohonan untuk diajar. Ia meminta agar orang yang diutus Tuhan, yaitu malaikat itu, datang kembali untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai apa yang harus mereka lakukan terhadap anak yang akan lahir. Ini adalah sebuah contoh luar biasa dari sikap hati yang benar di hadapan Tuhan. Alih-alih bersandar pada pemahaman sendiri atau mengabaikan detail-detail penting, Manoah mencari hikmat langsung dari sumbernya.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan yang didasari oleh pemahaman. Mengapa Tuhan memberikan perintah-perintah spesifik mengenai anak mereka? Apa implikasi dari nazir ini bagi kehidupan anak itu dan keluarganya? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mendorong Manoah untuk berdoa agar ia dan istrinya dapat mengasuh anak mereka sesuai dengan standar ilahi. Keberanian Manoah untuk tidak malu meminta bimbingan, meskipun ia sudah menerima pesan penting, menunjukkan kedalaman imannya. Ia tahu bahwa tugas yang diembannya adalah besar, dan ia membutuhkan dukungan serta petunjuk untuk dapat melaksanakannya dengan benar.
Respon Tuhan terhadap doa Manoah juga patut diperhatikan. Tuhan tidak hanya mengabaikan permintaannya, tetapi Ia mengutus malaikat itu sekali lagi kepada istri Manoah untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Ini menunjukkan bahwa Tuhan senang ketika umat-Nya mencari-Nya dengan tulus dan haus akan kebenaran-Nya. Peristiwa ini menjadi fondasi penting bagi kehidupan Simson. Sejak awal, kehidupannya telah dikuduskan bagi Tuhan, dan orang tuanya telah berupaya keras untuk memenuhi tanggung jawab mereka.
Lebih dari sekadar sebuah kisah tentang kelahiran seorang pahlawan, Hakim 13:12 mengingatkan kita bahwa di balik rencana Tuhan yang besar, seringkali ada detail-detail kecil yang memerlukan perhatian khusus. Doa Manoah adalah refleksi dari kesadaran akan keterbatasan manusia dan kebutuhan akan campur tangan ilahi dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam membesarkan generasi berikutnya. Kita dapat belajar dari Manoah untuk selalu mencari bimbingan Tuhan, bertanya dengan sungguh-sungguh, dan berkomitmen untuk hidup sesuai dengan apa yang telah Dia ajarkan, bahkan dalam hal-hal yang terkecil sekalipun. Ketaatan yang terinformasi adalah ketaatan yang kuat.