Hakim 13-14: Mukjizat dan Pemberian Janji

"Dan TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman: “Aku akan hadir di sana untuk menolong engkau.”" (Keluaran 3:12)

Kitab Hakim adalah sebuah narasi panjang tentang siklus pemberontakan, penghukuman, dan penyelamatan yang dialami oleh bangsa Israel di tanah Kanaan. Bagian ini, khususnya pasal 13 hingga 14, membawa kita pada kisah yang sangat penting mengenai kelahiran dan panggilan Simson, seorang tokoh yang dianugerahi kekuatan luar biasa oleh Allah. Peristiwa ini tidak hanya menandai awal dari pelayanan Simson sebagai hakim, tetapi juga menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui cara-cara yang seringkali tak terduga untuk mencapai tujuan-Nya.

Kelahiran yang Dijanjikan

Pasal 13 dibuka dengan penggambaran mengenai penindasan bangsa Israel oleh orang Filistin, sebuah tema yang berulang dalam Kitab Hakim. Di tengah keputusasaan, muncullah harapan melalui seorang malaikat TUHAN yang menampakkan diri kepada seorang perempuan mandul bernama Manoa, yang berasal dari suku Dan. Sang malaikat menyampaikan kabar sukacita yang luar biasa: perempuan itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Namun, kelahiran ini bukanlah kelahiran biasa. Anak tersebut ditakdirkan untuk menjadi nazir Allah sejak dari kandungan, yang berarti ia tidak boleh meminum anggur atau minuman keras, memakan sesuatu yang haram, dan rambutnya tidak boleh dicukur.

Pesan ini diulang kembali ketika malaikat TUHAN menampakkan diri kepada istri Manoa. Manoa sendiri kemudian berdoa agar malaikat TUHAN datang lagi untuk mengajarkan cara yang benar dalam memelihara anak yang akan dilahirkan. Keinginan Manoa untuk memahami kehendak Allah dengan lebih baik disambut. Malaikat TUHAN kembali datang, dan setelah beberapa dialog yang mendalam, termasuk ketika Manoa mempersembahkan korban, malaikat TUHAN naik ke langit dalam nyala api korban itu. Peristiwa ini menjadi penanda ilahi, sebuah pengesahan bahwa pesan tersebut datang langsung dari Allah. Kelahiran Simson adalah janji yang ditepati, sebuah mukjizat yang dirancang untuk membawa pembebasan bagi Israel.

Panggilan dan Kekuatan Simson

Pasal 14 kemudian beralih ke kehidupan Simson yang sudah dewasa. Di sini kita melihat bagaimana kekuatan luar biasa mulai nyata dalam dirinya. Kisah dimulai dengan keinginan Simson untuk menikah dengan seorang perempuan Filistin. Keputusan ini tentu saja tidak sesuai dengan hukum Allah, yang melarang perkawinan antar umat Israel dengan bangsa-bangsa Kanaan. Namun, di balik keputusan pribadi Simson ini, Allah memiliki rencana yang lebih besar. Orang tuanya keberatan, namun Alkitab mencatat bahwa "semua ini terjadi karena TUHAN mencari kesempatan untuk melawan orang Filistin." Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam pilihan manusia yang tampaknya keliru, Allah dapat memutarbalikkan keadaan demi mencapai tujuan-Nya.

Ketika Simson dalam perjalanan menuju rumah calon mertuanya, seekor singa muda menerjangnya. Dengan kekuatan yang dianugerahkan TUHAN, Simson merobek singa itu menjadi dua tanpa membawa senjata. Kemudian, ia kembali ke tempat itu dan menemukan bahwa lebah telah membangun sarangnya di bangkai singa itu, dan menghasilkan madu. Pengalaman ini menjadi dasar bagi teka-teki yang kelak akan ia lontarkan kepada orang Filistin, "Dari yang memakan, keluarlah apa yang dapat dimakan; dari yang kuat, keluarlah manis." Teka-teki ini menjadi awal dari serangkaian konflik antara Simson dan orang Filistin, di mana kekuatan supernatural Simson seringkali menjadi alat pembalasan Allah terhadap mereka yang menindas umat-Nya. Kisah Simson dalam Hakim 13-14 adalah pengingat akan kuasa Allah yang sanggup menggunakan individu yang terpilih, bahkan dengan segala kelemahan dan keputusan mereka, untuk menggenapi rencana penyelamatan-Nya.