Hakim 18:5 - Keadilan Sejati dalam Kehidupan

"Dan ketika kamu berada di sana, bertanyalah kepada TUHAN untuk mengetahui jalan mana yang harus kamu tempuh dan apa yang harus kamu lakukan."
Hakim-hakim 18:5 (Terjemahan Baru)

Ayat Hakim-hakim 18:5 menggemakan sebuah kebenaran fundamental tentang pentingnya pencarian bimbingan ilahi dalam setiap aspek kehidupan. Dalam konteks cerita di Hakim-hakim, suku Dan sedang dalam pencarian tanah warisan baru. Mereka menghadapi ketidakpastian, keraguan, dan kebutuhan akan arahan yang jelas. Permohonan mereka kepada Tuhan untuk "mengetahui jalan mana yang harus ditempuh dan apa yang harus dilakukan" adalah seruan yang sangat relevan bagi setiap individu yang bergumul dengan keputusan penting.

Simbol kompas menunjukkan arah dan tanda tanya yang melambangkan pencarian bimbingan.

Kisah suku Dan, meskipun berada dalam konteks kuno, mengajarkan kita prinsip abadi. Ketika kita merasa tersesat atau tidak yakin mengenai jalan yang harus diambil, baik itu dalam karir, hubungan, atau panggilan hidup, langkah pertama yang paling bijak adalah berpaling kepada Tuhan. Ini bukan sekadar harapan pasif, melainkan sebuah tindakan aktif untuk mencari kehendak-Nya. Memohon bimbingan ilahi berarti kita mengakui keterbatasan diri dan menyerahkan kendali kepada Sang Pencipta yang memiliki pemahaman yang sempurna atas segalanya.

Ayat ini juga menyoroti aspek pendekatan yang proaktif. "Bertanyalah kepada TUHAN" menyiratkan adanya dialog, sebuah interaksi. Ini bukan hanya meminta jawaban instan, tetapi sebuah proses pencarian yang melibatkan doa, perenungan, dan keterbukaan terhadap tanda-tanda yang Dia berikan. Bimbingan ilahi seringkali datang melalui berbagai cara: melalui Firman-Nya, melalui nasihat orang beriman, melalui situasi yang Dia izinkan terjadi, dan melalui bisikan Roh Kudus di hati kita. Kuncinya adalah kesediaan kita untuk mendengarkan dan merespons.

Lebih jauh lagi, ayat ini mengingatkan kita bahwa keadilan sejati tidak hanya tentang menyelesaikan perselisihan, tetapi juga tentang menjalani hidup sesuai dengan kebenaran dan hikmat-Nya. Ketika kita mencari bimbingan-Nya, kita diarahkan pada jalan yang benar, yang pada akhirnya akan membawa pada keadilan, kedamaian, dan pemenuhan. Mengikuti petunjuk Tuhan adalah fondasi untuk membuat keputusan yang adil, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitar kita.

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali kita tergoda untuk mengandalkan pemahaman kita sendiri, saran dari sumber yang dangkal, atau tren sesaat. Namun, Hakim-hakim 18:5 berdiri sebagai pengingat yang kuat: sumber bimbingan yang paling dapat diandalkan dan mendalam adalah dari Tuhan sendiri. Dengan kerendahan hati dan keyakinan, mari kita terus bertanya kepada-Nya, "Jalan mana yang harus kami tempuh, dan apa yang harus kami lakukan," untuk menemukan keadilan sejati dan tujuan hidup yang penuh makna.