"Dan mereka merebut kedua raja Midian itu, Oreb dan Zeeb; dan mereka membawa kepala Oreb dan Zeeb kepada Gideon di daerah seberang sungai."
Ayat Hakim-Hakim 7:25 mencatat sebuah momen penting dalam sejarah bangsa Israel, yaitu keberhasilan Gideon dan pasukannya dalam mengalahkan bangsa Midian. Kemenangan ini bukan hanya sekadar pertempuran biasa, melainkan sebuah demonstrasi yang jelas akan kuasa dan campur tangan Allah dalam urusan umat-Nya. Kisah ini dimulai ketika Gideon dipanggil oleh Allah untuk menyelamatkan Israel dari penindasan bangsa Midian yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Bangsa Midian, bersama sekutu-sekutunya, seringkali datang menyerbu Israel, menghancurkan hasil panen dan merampas ternak, membuat rakyat Israel hidup dalam ketakutan dan kemiskinan. Dalam situasi inilah Gideon tampil sebagai pemimpin. Namun, Allah tidak meminta Gideon untuk mengumpulkan pasukan besar. Sebaliknya, Allah secara sengaja mengurangi jumlah pasukan Gideon dari puluhan ribu menjadi hanya tiga ratus orang. Tujuannya adalah agar kemenangan yang akan diraih jelas bukan karena kekuatan manusia, melainkan murni karena pertolongan ilahi.
Dengan pasukan yang sangat sedikit, Gideon dan tentaranya dihadapkan pada ribuan tentara Midian yang camped di lembah Yizreel. Namun, Allah memberikan strategi yang unik dan cerdik kepada Gideon. Dalam kegelapan malam, Gideon membagi pasukannya menjadi tiga kelompok. Setiap prajurit dibekali dengan terompet, kendi kosong, dan obor di dalam kendi tersebut.
Pada waktu yang ditentukan, ketiga kelompok itu mengepung perkemahan Midian dari arah yang berbeda. Secara serentak, mereka meniup terompet, memecahkan kendi sehingga obor di dalamnya menyala terang, dan meneriakkan "Pedang untuk TUHAN dan untuk Gideon!". Kebisingan dan cahaya yang mendadak itu menciptakan kepanikan luar biasa di antara pasukan Midian yang tertidur lelap. Dalam kegelapan dan kebingungan, mereka saling menyerang dan melarikan diri dalam kekacauan.
Kekalahan telak bangsa Midian ini membuka jalan bagi Gideon dan pasukannya untuk mengejar sisa-sisa tentara musuh. Hakim-Hakim 7:25 secara spesifik menyebutkan bahwa mereka berhasil menangkap dua orang raja Midian, yaitu Oreb dan Zeeb. Penangkapan kedua raja ini merupakan puncak dari kemenangan besar yang telah diraih. Mereka kemudian dibawa kepada Gideon di daerah seberang sungai Yordan, menandakan bahwa pengaruh dan kekuasaan Midian atas Israel telah benar-benar dipatahkan.
Kisah Gideon dan kemenangan atas Midian, yang dicatat dalam Hakim-Hakim 7, mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, bahwa Allah dapat bekerja dengan luar biasa melalui orang-orang yang kecil dan lemah. Kedua, bahwa strategi dan kekuatan manusia tidak dapat dibandingkan dengan kuasa Allah. Ketiga, bahwa ketaatan kepada perintah Allah, meskipun terlihat tidak masuk akal, akan selalu menghasilkan kemenangan. Ayat Hakim-Hakim 7:25 menjadi saksi bisu akan kebesaran Allah dalam memberikan kemenangan kepada umat-Nya, bahkan ketika menghadapi rintangan yang tampak mustahil. Kisah ini terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang sedang menghadapi pertempuran hidup mereka sendiri, mengingatkan bahwa dengan Allah, segala sesuatu mungkin terjadi.