"Itulah sebabnya, maka ia menjadi pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka, yang telah terpanggil, menerima bagian warisan abadi, yang telah dijanjikan, karena telah terjadi kematian untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dibuat di bawah perjanjian yang pertama."
Ayat Ibrani 9:9 merupakan bagian penting dalam Surat Ibrani yang menjelaskan transisi dari perjanjian lama yang didasarkan pada hukum Taurat, kepada perjanjian baru yang berpusat pada pengorbanan Yesus Kristus. Penulis Ibrani dengan cermat memaparkan konsep kiasan dari ibadah dan pengorbanan di Bait Suci kuno sebagai bayangan atau gambaran dari realitas surgawi yang lebih agung.
Pada masa Perjanjian Lama, tabernakel dan kemudian Bait Suci Yerusalem menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Di dalamnya terdapat ruang-ruang suci seperti Ruang Depan dan Ruang Maha Kudus, yang dipisahkan oleh tabir. Para imam melakukan tugas pelayanan harian dan tahunan, termasuk mempersembahkan korban bakaran sebagai penebus dosa.
Surat Ibrani menegaskan bahwa semua aspek Perjanjian Lama, termasuk sistem peribadatan dan pengorbanannya, hanyalah bayangan (kiasan) dari hal-hal yang sesungguhnya di surga. Nabi Yesaya juga telah menubuatkan tentang "bayangan di bumi" yang kelak akan digantikan oleh realitas yang lebih sempurna. Dalam konteks Ibrani 9:9, "perjanjian yang pertama" merujuk pada perjanjian yang dibuat Tuhan dengan bangsa Israel di Gunung Sinai, yang diwujudkan melalui hukum Taurat dan sistem pengorbanan hewan.
Namun, pengorbanan hewan di bawah Perjanjian Lama tidak mampu memberikan kesempurnaan dan penghapusan dosa secara total. Darah lembu dan kambing tidak dapat menghapus dosa dari hati manusia. Di sinilah letak keunggulan Perjanjian Baru yang dibawa oleh Yesus Kristus.
Ayat Ibrani 9:9 secara eksplisit menyatakan bahwa Yesus menjadi pengantara dari Perjanjian Baru. Perjanjian ini diteguhkan bukan dengan darah hewan, melainkan dengan darah-Nya sendiri. Kematian Yesus di kayu salib adalah pengorbanan yang sempurna dan sekali untuk selamanya, yang menebus semua pelanggaran yang telah dibuat di bawah Perjanjian Lama. Ini berarti bahwa melalui iman kepada Yesus, dosa-dosa masa lalu, kini, dan masa depan diampuni dan dihapuskan.
Bagi umat percaya, ayat ini memberikan penghiburan dan kepastian yang luar biasa. Kita tidak lagi terbebani oleh tuntutan hukum Taurat yang sempurna dan tidak mampu kita penuhi, juga tidak perlu bergantung pada ritual pengorbanan yang terbatas. Sebaliknya, kita dapat bersukacita dalam anugerah keselamatan yang telah dianugerahkan melalui pengorbanan Kristus.
Karena Yesus telah menjadi pengantara Perjanjian Baru, kita yang telah terpanggil dan beriman kepada-Nya kini memiliki akses langsung kepada Allah Bapa. Kita menerima bagian warisan abadi yang dijanjikan, yaitu kehidupan kekal bersama Tuhan. Ini adalah janji yang kokoh dan pasti, karena didasarkan pada karya penebusan Kristus yang telah selesai.
Memahami Ibrani 9:9 mengajak kita untuk terus hidup dalam kesadaran akan anugerah Tuhan, mengucap syukur atas pengorbanan Yesus, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Perjanjian Baru ini bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga tentang pembaruan hidup dan kasih karunia yang terus menerus mengalir bagi setiap orang yang percaya.