Imamat 1:12

"Jikalau persembahan itu dari binatang-binatang penjual, maka lima ekor jantan dari lembu, dua belas ekor domba jantan, lima puluh ekor kambing jantan, lima puluh ekor kambing betina dan lima puluh ekor kambing jantan, semuanya itu lima ekor binatang penjual. Masing-masing dari pada itu untuk Tuhan, untuk persembahan bakaran dan korban bakaran yang diolah tangan manusia."

Makna Mendalam Persembahan Bakaran dalam Imamat 1:12

Kitab Imamat merupakan panduan ilahi yang diturunkan kepada bangsa Israel untuk mengatur ibadah, ritual, dan kehidupan moral mereka. Di dalamnya, persembahan memegang peranan sentral sebagai jembatan antara manusia berdosa dan Tuhan yang kudus. Ayat spesifik dalam Imamat 1:12 memberikan rincian mengenai jenis-jenis binatang yang dapat dipersembahkan, khususnya yang bersifat jantan dan dalam jumlah yang signifikan, untuk sebuah jenis persembahan yang disebut sebagai "persembahan bakaran". Persembahan ini adalah salah satu jenis korban yang paling mendasar dalam sistem korban Perjanjian Lama, yang seluruhnya dibakar di atas mezbah, melambangkan penyerahan diri total kepada Tuhan.

Simbol api unggun yang melambangkan persembahan bakaran

Simbol api unggun yang melambangkan persembahan bakaran.

Keharusan untuk mempersembahkan binatang jantan dalam jumlah yang banyak, seperti lima ekor lembu, dua belas domba, dan lima puluh kambing, bukanlah sekadar angka semata. Ini menandakan nilai dan kualitas terbaik yang harus dipersembahkan kepada Tuhan. Binatang jantan seringkali dianggap lebih kuat, sehat, dan berharga dibandingkan betina. Selain itu, jumlah yang besar menunjukkan pengorbanan yang tidak sedikit, yang mencerminkan betapa pentingnya hubungan yang kudus dengan Sang Pencipta. Persembahan bakaran ini berfungsi untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan, memohon pengampunan atas dosa, dan menunjukkan kerendahan hati serta ketaatan mutlak.

Ayat ini juga menekankan bahwa persembahan tersebut "diolah tangan manusia" untuk Tuhan. Ini berarti manusia bertanggung jawab penuh untuk mempersiapkan dan mempersembahkan korban sesuai dengan perintah-Nya. Setiap bagian dari binatang tersebut, kecuali bagian-bagian tertentu yang dilarang, akan seluruhnya dibakar. Asap yang membubung ke langit adalah simbol doa dan permohonan yang naik kepada Tuhan, serta tanda bahwa persembahan tersebut diterima dan memuaskan hati-Nya. Ini adalah gambaran visual dari penebusan dan penyucian yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan.

Dalam konteks Perjanjian Baru, persembahan bakaran ini menjadi bayangan dari pengorbanan Yesus Kristus yang sempurna di kayu salib. Yesus, Anak Domba Allah yang tidak bercela, telah mempersembahkan diri-Nya satu kali untuk selamanya, mendamaikan manusia dengan Allah. Seperti persembahan bakaran yang seluruhnya diolah di atas mezbah, pengorbanan Kristus adalah penyerahan total demi keselamatan umat manusia. Memahami Imamat 1:12 membantu kita menghargai kedalaman anugerah Tuhan dan pentingnya penyerahan diri sepenuhnya dalam iman kita kepada-Nya. Persembahan yang tulus, baik dalam bentuk materiil maupun penyerahan hati, akan selalu berkenan di hadapan Tuhan.