Kitab Imamat, sebuah bagian penting dari Taurat Musa, seringkali membicarakan tentang kekudusan, kemurnian, dan bagaimana umat Tuhan harus hidup terpisah dari dunia yang berdosa. Ayat Imamat 15:6 memberikan instruksi spesifik mengenai pemulihan dari kenajisan yang berkaitan dengan keluarnya cairan tubuh. Meskipun sekilas ayat ini mungkin tampak teknis dan kurang relevan bagi pembaca modern, di dalamnya terkandung makna spiritual yang mendalam yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan iman kita saat ini.
Ayat tersebut menyatakan, "Dan orang yang najis itu harus mencuci pakaiannya dan membenamkan dirinya dalam air yang mengalir; maka ia akan menjadi najis sampai matahari terbenam." Kata "najis" dalam konteks Kitab Imamat merujuk pada kondisi ritual yang membuat seseorang tidak dapat berpartisipasi penuh dalam ibadah atau berhadapan langsung dengan Tuhan. Ini bukan selalu berarti dosa moral, tetapi lebih kepada ketidakmurnian yang memerlukan pembersihan ritual. Pembersihan ini melibatkan dua elemen penting: pembersihan diri dan pembersihan benda-benda yang terkena kenajisan.
'Mencuci pakaiannya' menyimbolkan pembersihan dari hal-hal yang telah tercemar oleh kenajisan. Dalam kehidupan spiritual kita, ini bisa diartikan sebagai pengakuan dosa, penyesalan, dan permohonan pengampunan. Kita mungkin telah melakukan kesalahan, mengatakan hal yang salah, atau bahkan membiarkan pikiran kita tertuju pada hal-hal yang tidak kudus. Tindakan mencuci pakaian adalah langkah awal yang penting untuk melepaskan diri dari noda dosa.
Lebih lanjut, ayat ini menekankan pentingnya 'membenamkan diri dalam air yang mengalir'. Air yang mengalir, seperti sungai atau mata air, memiliki makna pembersihan yang lebih mendalam dan berkelanjutan. Berbeda dengan air yang tergenang, air yang mengalir terus menerus membawa pergi apa yang kotor dan menggantinya dengan kesegaran. Dalam pengertian rohani, ini menggambarkan transformasi yang lebih dalam yang hanya dapat terjadi melalui Roh Kudus. Yesus sendiri pernah berkata dalam Yohanes 7:38, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir sungai-sungai air hidup." Air kehidupan ini melambangkan pemulihan total, pembersihan jiwa, dan pemberian hidup baru yang berkelanjutan oleh Kristus.
Penekanan pada 'sampai matahari terbenam' menunjukkan bahwa proses pemulihan ini membutuhkan waktu. Tidak ada perbaikan instan untuk semua hal yang telah ternoda. Ini mengajarkan kita kesabaran dalam perjalanan pertumbuhan rohani kita. Terkadang, setelah mengakui dosa dan mencari pembersihan, kita mungkin masih merasakan dampaknya atau perlu waktu untuk sepenuhnya kembali pada kekudusan. Kepercayaan pada janji Tuhan untuk memulihkan kita adalah kunci.
Imamat 15:6, dengan demikian, bukan sekadar aturan kebersihan ritual kuno. Ia adalah gambaran tentang kebutuhan kita akan pembersihan yang terus menerus melalui kuasa Tuhan, kesabaran dalam pemulihan, dan pengharapan akan kekudusan yang sepenuhnya. Melalui Kristus, kita memiliki akses kepada sumber air hidup yang membersihkan kita secara menyeluruh dan memulihkan kita menjadi ciptaan yang baru, siap untuk melayani Tuhan dalam kekudusan.