Imamat 16:9

"Dan Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi TUHAN, dan domba jantan itu untuk korban bakaran."
Simbol Kurban dan Harapan Korban Harapan

Memahami Konteks Imamat 16:9

Ayat Imamat 16:9 merupakan bagian dari pasal yang sangat penting dalam Kitab Imamat, yaitu tentang Hari Pendamaian (Yom Kippur). Hari ini adalah hari yang paling suci dalam kalender keagamaan Israel kuno, di mana imam besar melakukan ritual penebusan dosa yang komprehensif bagi seluruh umat Israel. Imamat 16:9 secara spesifik menjelaskan salah satu dari beberapa persembahan yang harus dipersembahkan pada hari tersebut.

Perintah ini menetapkan dua jenis persembahan utama: seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa (sin offering) bagi TUHAN, dan seekor domba jantan sebagai korban bakaran (burnt offering). Pembagian ini memiliki makna simbolis dan teologis yang mendalam. Kambing jantan yang dipersembahkan sebagai korban penghapus dosa bertujuan untuk menutupi dan memurnikan dosa-dosa bangsa. Ini adalah pengakuan atas ketidaksempurnaan manusia dan kebutuhan akan pengampunan dari Tuhan.

Makna Simbolis Kurban

Kambing jantan yang menjadi korban penghapus dosa melambangkan pemindahan dosa. Darahnya akan digunakan dalam ritual penyucian Kemah Suci dan mezbah, serta beberapa di antaranya dibawa ke tempat Mahakudus untuk pendamaian di hadapan Tuhan. Ini adalah gambaran kuat tentang kebutuhan akan pengorbanan untuk mengatasi kesenjangan antara kekudusan Tuhan dan kenajisan manusia.

Sementara itu, domba jantan yang menjadi korban bakaran adalah persembahan yang sepenuhnya dipersembahkan kepada Tuhan. Api akan menghabiskan seluruh domba jantan itu. Hal ini menunjukkan penyerahan diri total dan pengabdian kepada Tuhan. Korban bakaran melambangkan respons hati umat yang berterima kasih dan berserah kepada Tuhan atas pengampunan yang telah diberikan melalui korban penghapus dosa.

Relevansi Hingga Kini

Meskipun ritual dalam Imamat 16 tidak lagi dipraktikkan dalam bentuk aslinya setelah kehancuran Bait Suci di Yerusalem, makna teologisnya tetap relevan. Bagi umat Kristen, ayat ini seringkali dilihat sebagai bayangan atau nubuat tentang pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Yesus adalah Imam Besar Agung yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban penghapus dosa yang sempurna bagi dosa seluruh dunia, dan juga sebagai persembahan yang menyenangkan bagi Bapa di surga.

Hari Pendamaian yang dijelaskan dalam Imamat 16 mengingatkan kita akan keseriusan dosa dan kebutuhan akan pendamaian. Perintah mengenai korban di Imamat 16:9 menegaskan bahwa tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan. Kurban ini bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi dari hubungan yang diperbaiki antara Tuhan dan umat-Nya, sebuah gambaran akan belas kasihan dan keadilan ilahi yang bekerja bersama untuk memulihkan umat manusia.