Imamat 18:3

"Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, tempat kamu diam dahulu, janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, tempat Aku hendak membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka."

Ayat Imamat 18:3 merupakan sebuah perintah tegas yang disampaikan oleh Tuhan kepada umat Israel, sesaat sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Perintah ini mengandung makna mendalam tentang pentingnya menjaga kekudusan dan membedakan diri dari praktik-praktik dunia yang tidak berkenan di hadapan-Nya. Konteks historisnya sangat relevan: setelah keluar dari perbudakan di Mesir dan sebelum menetap di Kanaan, kedua bangsa ini memiliki berbagai macam kebiasaan dan praktik keagamaan serta sosial yang sangat berbeda dari hukum-hukum Tuhan.

Simbol Perintah dan Peringatan

Perintah ini menekankan bahwa Tuhan menginginkan umat-Nya untuk hidup dengan standar moral yang berbeda, yang mencerminkan karakter-Nya sendiri. "Kebiasaan mereka" dalam konteks ini tidak hanya merujuk pada praktik penyembahan berhala dan ritual-ritual yang menjijikkan, tetapi juga praktik-praktik sosial dan seksual yang menyimpang dari tatanan yang ditetapkan Tuhan. Imamat 18 secara keseluruhan merinci berbagai larangan seksual yang bertujuan untuk menjaga kemurnian umat Israel, baik secara individu maupun komunal.

Makna dari Imamat 18:3 melampaui batas-batas geografis dan waktu. Bagi umat percaya saat ini, ayat ini tetap menjadi pengingat yang kuat untuk terus menerus menguji cara hidup kita. Dunia modern seringkali menawarkan berbagai "kebiasaan" yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab. Dari gaya hidup yang hedonis, pandangan yang permisif terhadap isu-isu moral, hingga praktik-praktik yang merusak hubungan sesama, kita perlu senantiasa waspada.

Firman Tuhan ini mendorong kita untuk secara aktif menolak pengaruh buruk yang dapat mengikis integritas spiritual dan moral kita. Ini bukan berarti kita harus mengisolasi diri dari dunia, melainkan kita dipanggil untuk hidup "di dalam dunia" tetapi "tidak dari dunia," membawa terang Kristus ke mana pun kita pergi, sambil menjaga kekudusan diri. Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip dalam Imamat 18:3, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjadi saksi yang efektif bagi-Nya, menunjukkan perbedaan yang positif dalam masyarakat.