Firman Tuhan dalam Imamat 24:4 membuka jendela menuju detail kehidupan ibadah di masa Perjanjian Lama. Ayat ini memberikan instruksi yang sangat spesifik mengenai penyediaan minyak zaitun murni untuk penerangan di Kemah Suci. Perintah ini bukan sekadar masalah teknis, melainkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Minyak zaitun yang bersih dan murni melambangkan kesucian, keutuhan, dan kualitas terbaik yang dipersembahkan kepada Tuhan. Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam segala aspek pelayanan dan penyembahan kepada Tuhan, kita harus berusaha memberikan yang terbaik, tanpa kecacatan atau unsur yang tidak murni.
Penerangan dalam konteks Kemah Suci memiliki fungsi vital. Lampu-lampu yang terus menyala bukan hanya menerangi ruang, tetapi juga menjadi simbol kehadiran Tuhan yang senantiasa hadir di tengah umat-Nya. Ini adalah pengingat konstan akan kasih, kemuliaan, dan pemeliharaan-Nya. Keharusan untuk menjaga lampu tetap menyala menunjukkan pentingnya kesadaran spiritual yang berkelanjutan. Umat Tuhan tidak boleh membiarkan "lampu" mereka padam karena kelalaian, kemalasan, atau dosa. Sebaliknya, mereka harus proaktif dalam menjaga hubungan yang hidup dengan Tuhan, agar terang-Nya senantiasa memancar dalam hidup mereka.
Perintah mengenai minyak zaitun ini juga menyoroti betapa detailnya Tuhan dalam mengatur ibadah yang berkenan kepada-Nya. Tidak ada aspek yang dianggap remeh. Bahkan penyediaan bahan bakar untuk lampu pun diatur secara cermat. Ini mengajarkan kita untuk membawa ketelitian dan keseriusan dalam setiap aspek kehidupan rohani kita. Kita dipanggil untuk tidak hanya sekadar "datang" beribadah, tetapi untuk mempersiapkan diri dengan baik, memahami tujuan, dan memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki, sebagaimana diperintahkan Tuhan.
Dalam terang Perjanjian Baru, kita memahami bahwa "terang" ini kini berbicara tentang Yesus Kristus, Terang Dunia, dan juga tentang kehidupan kita sebagai pengikut-Nya yang seharusnya memancarkan terang Kristus. Sama seperti minyak zaitun murni yang dibutuhkan agar lampu terus menyala, hidup kita membutuhkan "minyak" yang murni dari Roh Kudus, doa yang tekun, dan ketaatan pada firman Tuhan agar terang Kristus dapat terus bersinar melalui kita. Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, yang memancarkan kebaikan dan kebenaran Tuhan di tengah kegelapan dunia. Mari kita selalu memastikan "lampu" kehidupan rohani kita terus menyala terang dengan minyak kesucian dan ketaatan kepada Tuhan.
Mari kita ambil pelajaran berharga dari Imamat 24:4 untuk menghidupi iman dengan kesungguhan, kesucian, dan semangat pelayanan yang tak pernah padam, memuliakan nama-Nya melalui kehidupan kita.