Imamat 4:11

"Tetapi lembu jantan untuk korban karena dosa, yang tubuhnya dibawa keluar ke luar tempat perkemahan, harus dibakar habis dengan api, sama seperti lembu jantan untuk korban bakaran."
Simbol Pendamaian dan Pengorbanan Garis-garis abstrak yang menggambarkan api yang naik dan aliran darah sebagai simbol pengorbanan dan pemurnian. Simbol Pengorbanan dan Pendamaian

Imamat 4:11 merupakan bagian integral dari hukum-hukum yang diberikan Allah kepada umat Israel di padang gurun melalui Musa. Ayat ini secara spesifik berbicara mengenai pelaksanaan korban karena dosa, sebuah ritual yang memiliki makna teologis mendalam dalam tradisi Yahudi kuno. Ayat ini, beserta ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya, merinci tindakan yang harus dilakukan terhadap lembu jantan yang dipersembahkan sebagai korban karena dosa bagi umat seluruhnya, yaitu tubuhnya dibawa keluar dari tempat perkemahan dan dibakar habis.

Konteks Imamat 4 sangatlah penting untuk memahami arti dari ayat 11 ini. Pasal ini membagi korban karena dosa berdasarkan siapa yang berbuat dosa: imam yang beroleh urapan, seluruh umat Israel, seorang pemimpin, atau orang biasa. Masing-masing memiliki jenis korban dan tatacara yang berbeda. Namun, ketika dosa tersebut adalah dosa yang mempengaruhi seluruh komunitas atau dilakukan oleh imam yang diurapi (yang memiliki peran sentral dalam ibadah), maka konsekuensi dan tata cara persembahan korban menjadi lebih spesifik.

Di sinilah Imamat 4:11 menonjol. Tindakan membakar seluruh tubuh lembu jantan di luar perkemahan menunjukkan bahwa korban ini adalah sesuatu yang memiliki implikasi khusus. Ini berbeda dengan korban bakaran biasa di mana sebagian besar dipersembahkan kepada Allah di mezbah, dan sebagian lagi dimakan oleh imam. Korban karena dosa ini, yang tubuhnya dibawa ke luar dan dibakar habis, menyimbolkan pemisahan total dari dosa dan dosa tersebut dibuang jauh dari umat.

Api melambangkan penghakiman ilahi dan pemurnian. Ketika seluruh lembu jantan dibakar habis, hal ini menegaskan betapa seriusnya dosa dan betapa pentingnya pendamaian yang sempurna. Ini bukan hanya tentang menutupi dosa, tetapi tentang membuangnya dari hadirat Allah dan dari komunitas. Tindakan ini juga menunjukkan bahwa pengorbanan yang diperlukan untuk mengatasi dosa adalah total dan menyeluruh.

Dalam perspektif Kristen, Imamat 4:11 sering kali dipandang sebagai bayangan atau tipologi dari pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Yesus, sang Imam Besar yang sempurna, membawa diri-Nya sendiri sebagai korban karena dosa bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana tubuh lembu jantan dibawa keluar dari tempat perkemahan (di luar tembok Yerusalem), demikian pula Yesus menderita di luar kota Yerusalem. Pengorbanan-Nya bersifat total dan definitif, membersihkan umat dari dosa secara tuntas. Api yang menghabiskan lembu jantan dapat diartikan sebagai murka Allah atas dosa yang sepenuhnya ditanggung oleh Kristus.

Oleh karena itu, Imamat 4:11 bukan sekadar instruksi ritual kuno, tetapi sebuah pengajaran penting tentang kesucian Allah, kekejian dosa, dan kebutuhan akan pendamaian yang sempurna. Ayat ini mengingatkan kita akan standar kebenaran ilahi dan kasih Allah yang menyediakan jalan keluar melalui pengorbanan yang mahal, agar umat-Nya dapat kembali memiliki hubungan yang benar dengan-Nya.