Imamat 6:25: Pengampunan Dosa yang Kekal

"Dan imam harus mempersembahkan korban penghapus dosa itu, dan ia harus memohon pengampunan bagi orang yang bersalah itu di hadapan TUHAN, dan dosa yang telah dilakukannya itu akan diampuni."

Simbol pengampunan dan penebusan

Makna Mendalam dari Imamat 6:25

Ayat Imamat 6:25 merupakan bagian dari hukum-hukum Musa yang mengatur tentang persembahan dan ibadah di dalam Bait Suci. Pada intinya, ayat ini berbicara tentang mekanisme pengampunan dosa yang telah ditetapkan oleh Tuhan bagi umat-Nya di masa Perjanjian Lama. Persembahan penghapus dosa memiliki peran krusial dalam memulihkan hubungan antara manusia dan Tuhan, yang terganggu oleh kesalahan dan pelanggaran.

Perintah dalam Imamat 6:25 secara spesifik menunjuk pada peran imam sebagai perantara. Imam bertugas untuk mempersembahkan korban yang telah ditentukan oleh Tuhan. Korban ini bukan sekadar simbol, melainkan sebuah representasi dari pengorbanan yang lebih besar yang kelak akan datang. Melalui perantaraan imam dan korban yang dipersembahkan, umat beriman diizinkan untuk memohon pengampunan di hadapan Tuhan. Kata "memohon pengampunan" menekankan aspek permohonan dan kerendahan hati yang dibutuhkan seseorang untuk menerima belas kasihan ilahi.

Pengampunan: Sebuah Anugerah Ilahi

Hal terpenting yang ditekankan oleh ayat ini adalah janji bahwa dosa yang telah diperbuat "akan diampuni." Ini bukan sekadar penghapusan sementara atau penangguhan hukuman, tetapi sebuah pengampunan yang sesungguhnya. Pengampunan ini bersumber sepenuhnya dari kedaulatan dan kasih Tuhan. Umat tidak bisa "membeli" pengampunan melalui perbuatan baik semata, melainkan menerimanya sebagai anugerah yang diberikan melalui sistem persembahan yang diatur.

Sistem imamat dan persembahan dalam Perjanjian Lama memberikan gambaran foreshadowing tentang pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Seperti korban penghapus dosa yang dikorbankan oleh imam, Yesus menjadi Anak Domba Allah yang mengorbankan diri-Nya sendiri untuk menghapus dosa seluruh dunia. Peran imamat dalam Perjanjian Lama kini digenapi oleh Yesus Kristus sebagai Imam Besar yang sempurna, yang melalui darah-Nya yang kudus, memberikan pengampunan kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Relevansi bagi Kehidupan Masa Kini

Meskipun kita tidak lagi menjalankan sistem persembahan korban binatang seperti di Perjanjian Lama, prinsip pengampunan dosa yang diajarkan dalam Imamat 6:25 tetap relevan. Ayat ini mengingatkan kita akan keseriusan dosa di hadapan Tuhan dan betapa berharganya anugerah pengampunan. Di dunia modern yang seringkali abai terhadap konsep dosa dan pengampunan, pengingat dari Imamat 6:25 menjadi sangat penting.

Kita diajak untuk merenungkan kedalaman kasih Tuhan yang telah menyediakan jalan pengampunan melalui Yesus Kristus. Melalui iman kepada-Nya, kita dapat mengalami pengampunan yang sejati, pemulihan hubungan dengan Tuhan, dan damai sejahtera yang melampaui segala pemahaman. Imamat 6:25, bersama dengan seluruh Kitab Imamat, menjadi saksi bisu dari rencana keselamatan Allah yang kekal, sebuah janji pengampunan yang selalu tersedia bagi mereka yang mencari-Nya dengan hati yang tulus.