Imamat 8:3

"Dan engkau harus menyuruh mereka untuk melakukan apa yang diperintahkan TUHAN untuk menebus mereka."

Simbol Penahbisan Imamat Imamat 8:3 T

Penahbisan Sebagai Panggilan Ilahi

Ayat Imamat 8:3, "Dan engkau harus menyuruh mereka untuk melakukan apa yang diperintahkan TUHAN untuk menebus mereka," merupakan bagian integral dari instruksi ilahi mengenai penahbisan Harun dan putra-putranya sebagai imam-imam pertama bagi umat Israel. Perintah ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan fondasi penting bagi seluruh sistem ibadah dan kekudusan yang akan berlaku di bawah Perjanjian Musa. Penahbisan ini adalah sebuah tindakan pengudusan, pemisahan, dan pemberian mandat dari Tuhan sendiri.

Proses penahbisan yang dijelaskan dalam Imamat bab 8 mencakup berbagai ritual yang sangat simbolis. Mulai dari pengumpulan umat di pintu Kemah Pertemuan, hingga memandikan Harun dan putra-putranya, mengenakan pakaian keimaman yang khusus, mengurapi mereka dengan minyak, serta mempersembahkan berbagai korban penebusan dosa dan korban bakaran. Setiap langkah memiliki makna mendalam, menegaskan bahwa pelayanan imamat bukanlah sesuatu yang bisa diambil sembarangan, melainkan sebuah panggilan yang diberikan oleh Tuhan dan harus dijalankan dengan kekudusan yang sesuai.

Makna "Menebus Mereka"

Frasa kunci dalam Imamat 8:3 adalah "untuk menebus mereka." Dalam konteks ini, "menebus" mengacu pada proses pembersihan dan pemisahan Harun serta anak-anaknya dari kenajisan dan dosa, sehingga mereka dapat melayani Tuhan di hadapan-Nya. Ini bukan penebusan dosa secara akhir seperti yang dilakukan Kristus, melainkan pembersihan ritual yang memungkinkan mereka menjadi perantara antara Tuhan yang kudus dan umat-Nya yang masih dalam kondisi terbatas. Mereka harus dipulihkan ke dalam keadaan yang layak untuk mendekati hadirat Tuhan.

Penahbisan ini memastikan bahwa para imam berfungsi sebagai wakil umat, membawa persembahan dan doa mereka kepada Tuhan, serta mengajarkan hukum-hukum-Nya. Tanpa penahbisan yang sah dan kekudusan yang melekat padanya, mereka tidak akan dapat menjalankan fungsi ini dengan benar, dan umat Israel tidak akan dapat mengalami pendamaian dengan Tuhan melalui sistem korban yang ditetapkan.

Relevansi Masa Kini

Meskipun sistem imamat perjanjian Musa telah digenapi dalam diri Yesus Kristus, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Imamat 8:3 tetap relevan. Kristus, sebagai Imam Besar Agung, telah menebus kita secara sempurna melalui pengorbanan diri-Nya di kayu salib. Ia telah memisahkan kita dari dosa dan menjadikan kita bangsa yang kudus (1 Petrus 2:9). Kita sebagai orang percaya kini memiliki akses langsung kepada Tuhan melalui Dia.

Namun, panggilan untuk hidup kudus dan melayani Tuhan tetap ada bagi setiap orang percaya. Sama seperti Harun dan putra-putranya dipanggil untuk menjalankan tugas mereka dengan kesungguhan, kita pun dipanggil untuk menghidupi iman kita dengan setia, menjaga kekudusan, dan melayani sesama kita. Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya kesucian dalam pelayanan dan kedekatan dengan Tuhan, sebuah aspek yang selalu menjadi inti dari hubungan kita dengan Sang Pencipta. Penahbisan Imamat adalah gambaran awal dari pemulihan hubungan manusia dengan Tuhan yang sepenuhnya terwujud dalam pengorbanan Kristus.