Simbol Persembahan dan Kemuliaan

Imamat 9:3

"Dan engkau harus berkata kepada bani Israel: Ambilah kambing jantan muda untuk persembahan penghapus dosa, dan anak lembu jantan untuk korban bakaran, keduanya yang tidak bercela, di hadapan TUHAN."

Makna Persembahan di Imamat 9:3

Kitab Imamat merupakan sebuah kitab yang sarat dengan peraturan dan tata cara ibadah bagi bangsa Israel. Salah satu momen penting yang dicatat di dalamnya adalah penahbisan Harun dan anak-anaknya menjadi imam. Perintah dalam Imamat 9:3 merupakan bagian dari persiapan ritual tersebut, yang menunjukkan betapa seriusnya Tuhan dalam menetapkan cara umat-Nya mendekati-Nya. Ayat ini secara spesifik memerintahkan agar disiapkan dua jenis hewan kurban: seekor kambing jantan muda untuk persembahan penghapus dosa, dan seekor anak lembu jantan untuk korban bakaran.

Persembahan penghapus dosa, sebagaimana namanya, bertujuan untuk menutupi dosa-dosa umat. Ini bukan berarti dosa-dosa tersebut dihilangkan begitu saja tanpa pertimbangan, melainkan ada sebuah mekanisme ilahi yang disediakan untuk pemulihan hubungan antara manusia yang berdosa dengan Tuhan yang kudus. Penggunaan kambing jantan muda yang tidak bercela menegaskan bahwa persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan haruslah yang terbaik, yang paling sempurna, mencerminkan kesucian Tuhan itu sendiri.

Di sisi lain, korban bakaran memiliki arti yang berbeda. Korban bakaran dipersembahkan secara utuh kepada Tuhan, melambangkan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya. Ini adalah ungkapan penyembahan, komitmen, dan ketaatan total kepada Sang Pencipta. Keduanya, baik persembahan penghapus dosa maupun korban bakaran, saling melengkapi dalam menyajikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana umat Tuhan seharusnya berinteraksi dengan-Nya: mengakui ketidaklayakan diri karena dosa, namun juga berkomitmen untuk hidup dalam ketaatan dan penyembahan.

Dalam konteks penahbisan Harun dan anak-anaknya, persembahan ini menjadi tanda kesiapan mereka untuk melayani Tuhan sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Mereka harus terlebih dahulu mengalami dan memahami arti penting dari pengampunan dosa dan penyerahan diri sebelum dapat menolong bangsa Israel dalam hal yang sama. Tindakan ini bukan hanya sekadar ritual formal, tetapi sebuah fondasi teologis yang mendalam, yang mempersiapkan jalan bagi pemahaman yang lebih luas tentang penebusan dan hubungan yang diperbarui dengan Tuhan.

Ayat ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya ketelitian dan ketulusan dalam setiap ibadah. Tuhan tidak menginginkan persembahan yang asal-asalan atau yang memiliki cacat. Pemilihan hewan yang "tidak bercela" menunjukkan bahwa apa yang kita berikan kepada Tuhan haruslah yang terbaik dari apa yang kita miliki, baik dalam bentuk materi, waktu, maupun hati yang tulus. Ini adalah prinsip yang berlaku hingga kini, bahwa ketika kita mendekati Tuhan, kita melakukannya dengan kerendahan hati, pengakuan dosa, dan komitmen untuk hidup dalam kekudusan-Nya. Persembahan dalam Imamat 9:3 adalah sebuah bayangan dari pengorbanan yang jauh lebih besar yang akan datang, yaitu pengorbanan Yesus Kristus, yang menjadi Penghapus Dosa sempurna bagi seluruh umat manusia.