Kejadian 21:3

"Dan Abraham menamai anaknya yang lahir baginya itu, Ishak, yang dilahirkan Hagar perempuan Mesir itu bagi Abraham."
Kelahiran Ishak: Tonggak Sejarah Iman

Simbol janji yang terwujud

Kelahiran Ishak, seperti yang dicatat dalam Kitab Kejadian pasal 21 ayat 3, merupakan peristiwa monumental dalam narasi Alkitab. Ayat ini bukan sekadar penyebutan nama, melainkan penegasan dari janji ilahi yang telah lama dinanti-nantikan oleh Abraham dan Sarah. Setelah bertahun-tahun menanti dengan sabar, bahkan terkadang dengan keraguan, kehadiran seorang putra dari perjanjian ini menjadi bukti nyata kesetiaan Tuhan.

Abraham, yang pada saat itu sudah sangat tua, dan Sarah, yang sudah melewati usia melahirkan, menyaksikan kuasa Tuhan yang melampaui batas-batas kemanusiaan. Nama "Ishak" sendiri memiliki makna "tertawa", sebuah pengingat akan tawa keraguan Sarah di masa lalu ketika malaikat Tuhan mengumumkan kelahiran putra ini, namun kini menjadi tawa sukacita dan keheranan atas kebaikan Tuhan. Kejadian 21:3 secara ringkas menandai titik balik krusial, mengukuhkan garis keturunan yang akan membawa janji-janji Tuhan bagi umat manusia.

Peristiwa ini juga menyoroti kompleksitas hubungan dalam keluarga Abraham. Kehadiran Ishak, yang lahir dari Sarah, isterinya, menjadi sangat penting dibandingkan dengan Ismael, putra Abraham dari Hagar, hamba perempuan Sarah. Meskipun Ismael adalah anak kandung Abraham, Ishaklah yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai pewaris perjanjian. Perbedaan ini menyoroti bahwa janji Tuhan tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan atau pemahaman manusia, tetapi berdasarkan kedaulatan-Nya.

Pemilihan Ishak sebagai pewaris bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari rencana ilahi yang lebih besar. Melalui Ishaklah akan lahir keturunan yang tak terhitung jumlahnya, dan melalui keturunannya, seluruh bangsa di bumi akan diberkati. Kejadian 21:3 menegaskan bahwa janji Tuhan yang telah diucapkan kepada Abraham tentang keturunannya yang akan menjadi bangsa yang besar, kini mulai terwujud secara nyata.

Artikel ini berfokus pada inti dari Kejadian 21:3, yaitu pengukuhan nama dan kelahiran Ishak sebagai pewaris perjanjian. Ini adalah kisah tentang iman yang diuji, kesabaran yang berbuah, dan kesetiaan Tuhan yang tak pernah berubah. Kehadiran Ishak bukan hanya sukacita bagi Abraham dan Sarah, tetapi juga merupakan fondasi bagi kelanjutan umat pilihan Tuhan, sebuah bukti bahwa janji-janji-Nya selalu tergenapi pada waktu yang tepat.

Melalui ayat ini, kita diingatkan bahwa Tuhan bertindak sesuai dengan firman-Nya. Keterlambatan atau tantangan dalam hidup tidak berarti Tuhan telah melupakan janji-Nya. Sebaliknya, seringkali Tuhan menggunakan penantian tersebut untuk memperkuat iman kita dan menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa saat janji-Nya tergenapi. Kejadian 21:3 menjadi mercusuar harapan, mengingatkan kita bahwa kesetiaan ilahi adalah dasar dari segala janji yang pernah diberikan.