Kejadian 24:24 - Abraham Cari Menantu

"Berkatalah ia kepadanya: 'Siapakah anak perempuanmu? Beritahulah aku, apakah ada tempat bagi kami untuk bermalam di rumah ayahmu?'"
Kisah Pencarian
Ilustrasi Eliezer mendekati sumur di padang gurun.

Ayat dari Kitab Kejadian pasal 24, ayat 24, membawa kita pada sebuah momen krusial dalam narasi Abraham. Ayat ini adalah inti dari pertanyaan yang diajukan oleh Eliezer, hamba setia Abraham, saat ia tiba di tanah leluhur tuannya, Mesopotamia, dengan misi penting: mencarikan seorang istri bagi Ishak, putra terkasih Abraham. Pertanyaan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan sebuah langkah strategis yang menunjukkan kebijaksanaan dan ketergantungan Eliezer pada arahan Ilahi.

Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan melintasi padang pasir, di bawah terik matahari dan keheningan luas alam, Eliezer sampai di dekat kota Nahor. Di sana, di sebuah sumur, tempat di mana para gadis biasanya berkumpul untuk mengambil air, Eliezer berdoa dengan sungguh-sungguh. Ia memohon agar Tuhan memberikan tanda yang jelas untuk membantunya mengidentifikasi gadis yang ditakdirkan untuk Ishak. Tanda tersebut adalah: gadis yang menawarkan air tidak hanya kepadanya tetapi juga kepada unta-untanya yang haus.

Ketika Ribka, seorang gadis rupawan yang belum pernah disentuh oleh seorang pria, muncul, Eliezer mengamati setiap gerakannya. Ribka melakukan persis seperti yang diminta Eliezer, bahkan lebih. Ia tidak hanya memberikan air untuk minum bagi Eliezer, tetapi juga dengan sukarela menimba air untuk semua sepuluh unta Eliezer. Ini adalah tindakan kebaikan, keramahtamahan, dan kerelaan yang luar biasa, melebihi harapan Eliezer. Dalam tindakan ini, Eliezer melihat jawaban atas doanya, sebuah konfirmasi dari Tuhan.

Oleh karena itu, ketika Ribka memperkenalkan dirinya sebagai putri Betuel, putra Milka, yang juga adalah saudara Abraham, kegembiraan dan rasa syukur memenuhi hati Eliezer. Inilah saatnya bagi Eliezer untuk mengambil langkah berikutnya. Ia menunduk dan menyembah TUHAN, lalu memuji-Nya. Dalam pujiannya, Eliezer mengakui bahwa Tuhan telah menuntunnya di jalan yang benar, langsung ke rumah kerabat tuannya.

Kemudian, dengan penekanan pada kebenaran tuntunan Tuhan, Eliezer mengajukan pertanyaan yang tertera dalam Kejadian 24:24. Pertanyaan ini memiliki dua bagian yang saling melengkapi. Pertama, ia ingin memastikan identitas Ribka: "Siapakah anak perempuanmu?". Ini adalah pengakuan atas pentingnya garis keturunan dan keluarga. Kedua, dan yang lebih penting, ia bertanya tentang kesediaan keluarga untuk menerimanya dan rombongannya: "Beritahulah aku, apakah ada tempat bagi kami untuk bermalam di rumah ayahmu?".

Pertanyaan ini menunjukkan bahwa Eliezer tidak hanya mencari seorang istri bagi Ishak, tetapi juga mencari penerimaan dan tempat perlindungan bagi dirinya dan harta tuannya. Ia mencari sebuah jawaban yang positif, sebuah pintu terbuka yang akan memungkinkan kelanjutan misinya. Kejadian 24:24 adalah titik balik, di mana harapan mulai terwujud dan rencana besar Tuhan mulai terbentang di hadapan mata. Ini adalah bukti bagaimana kesetiaan, doa, dan kerelaan dapat membawa kepada pemenuhan janji ilahi, menciptakan sebuah kisah cinta dan warisan yang akan membentuk masa depan bangsa pilihan.