Simbol pemberian yang menggambarkan kekayaan dan kebaikan.
Kisah yang dicatat dalam Kitab Kejadian pasal 24, ayat 53, merupakan salah satu momen penting dalam narasi tentang Abraham dan keturunannya. Ayat ini menggambarkan puncak dari misi penting yang diemban oleh hamba setia Abraham, yang diperintahkan untuk mencari seorang istri bagi Ishak dari kaum kerabat Abraham di Mesopotamia. Setelah melalui perjalanan panjang dan doa yang tekun, hamba tersebut menemukan Ribka, seorang wanita yang saleh, cantik, dan bersedia pergi bersama dengannya untuk menjadi istri Ishak.
Ketika hamba Abraham tiba kembali di rumah orang tua Ribka bersama gadis itu, ia disambut dengan hangat. Namun, bukan hanya ucapan selamat atau penerimaan yang ia berikan. Hamba Abraham, yang dikenal karena kesetiaannya dan kebijaksanaannya, segera melaksanakan instruksi dari tuannya. Ia tidak menunda-nunda untuk menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu untuk menyelesaikan perjodohan yang telah ia usahakan dengan penuh keyakinan.
Ayat 53 dengan jelas merinci tindakan hamba tersebut: "Lalu ia mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian, memberikannya kepada Ribka; juga kepada kakaknya dan kepada ibunya ia memberikan pemberian." Tindakan ini bukan sekadar pemberian biasa; ini adalah tanda penghargaan yang tinggi dan pengakuan atas kebaikan serta penerimaan yang telah diberikan oleh keluarga Ribka. Emas, perak, dan pakaian berharga pada masa itu melambangkan kekayaan, kehormatan, dan status sosial yang tinggi. Pemberian ini juga dapat diartikan sebagai berkat dan pengesahan atas ikatan yang akan terjalin antara keluarga Abraham dan keluarga Betuel.
Pemberian kepada kakak dan ibu Ribka menunjukkan bahwa hamba tersebut memahami pentingnya menghormati seluruh keluarga. Ini adalah gestur sopan santun dan juga cara untuk memastikan bahwa semua pihak merasa dihargai dan terlibat dalam keputusan penting ini. Hal ini juga menegaskan niat baik dan ketulusan dari pihak Abraham. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesetiaan, iman, dan pelaksanaan tugas dengan sungguh-sungguh.
Lebih dari sekadar narasi historis, Kejadian 24:53 menjadi cerminan dari prinsip-prinsip ilahi yang mengalir melalui sejarah keselamatan. Pemberian ini dapat dilihat sebagai gambaran awal dari berkat-berkat yang melimpah yang dijanjikan kepada keturunan Abraham. Ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mendirikan umat-Nya, sebuah rencana yang selalu disertai dengan kemurahan dan karunia.
Momen ini juga menyoroti bagaimana Tuhan bekerja melalui orang-orang yang percaya dan taat. Hamba Abraham, melalui integritas dan doanya, menjadi instrumen ilahi. Ribka, dengan kesediaannya, merespons panggilan Tuhan. Dan pemberian yang diberikan adalah simbol berkat yang sering kali menyertai ketaatan pada kehendak Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap langkah iman, ada janji dan penegasan berkat ilahi.