Kejadian 27:17 - Berkah yang Terancam

"Adapun persembahan dari daging binatang yang diburu itu, disuukannyalah ke tangan Yakub, anaknya, sedang syilung yang dari kambing muda itu, disuukannyalah tangan anak itu."

Kisah yang terukir dalam Kejadian 27:17 ini membawa kita pada sebuah momen krusial dalam keluarga Ishak, yaitu peristiwa di mana berkat warisan yang seharusnya diterima oleh Esau, sang putra sulung, justru diberikan kepada Yakub, adik kembarnya. Ayat ini secara spesifik menggambarkan Rebeca, ibu Yakub, yang menaruh hasil masakan daging buruan ke tangan Yakub, sementara ia juga meletakkan kulit kambing muda pada tangan Yakub. Ini adalah bagian dari rencana licik Rebeca dan Yakub untuk menipu Ishak yang sudah tua dan rabun.

Dalam konteks budaya pada masa itu, berkat dari seorang ayah kepada putra sulungnya memiliki makna yang sangat mendalam. Ini bukan sekadar pemberian materi, tetapi juga pengakuan atas hak kesulungan yang mencakup otoritas spiritual, kepemimpinan keluarga, dan bagian warisan yang lebih besar. Esau, yang dikenal sebagai pemburu yang tangguh, sudah seharusnya menjadi penerima berkat ini. Namun, karena Yakub dan Rebeca melihat hikmat Ilahi bekerja melalui cara yang tidak lazim, mereka pun mengambil langkah drastis.

Penipuan ini dipicu oleh percakapan sebelumnya di mana Ishak bermaksud memberkati Esau. Rebeca, yang mendengar hal ini, merasa khawatir. Ia lebih menyukai Yakub, yang tampaknya lebih menunjukkan sifat spiritualnya. Rebeca kemudian memanggil Yakub dan memberitahunya tentang rencananya, termasuk mempersiapkan makanan yang disukai Ishak dan melapisi tangan serta leher Yakub dengan kulit kambing agar menyerupai bulu Esau yang kasar. Ayat 17 ini adalah titik kulminasi dari persiapan tersebut, di mana makanan dan "kulit" tersebut sudah berada di tangan Yakub, siap dipersembahkan kepada Ishak.

Meskipun tindakan ini dilakukan atas dasar kasih sayang Rebeca kepada Yakub dan mungkin keyakinannya akan rencana Tuhan, namun penting untuk dicatat bahwa strategi yang digunakan adalah penipuan. Hal ini menimbulkan konsekuensi serius, yaitu perpecahan dan kebencian antara kedua bersaudara yang akan membayangi hubungan mereka selama bertahun-tahun. Yakub terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari amarah Esau.

Namun, di balik segala kerumitan dan kesalahan manusia, kisah ini juga menunjukkan bagaimana Tuhan dapat bekerja melalui situasi yang tidak sempurna. Berkat yang diberikan kepada Yakub, meskipun diperoleh melalui cara yang salah, tetap memiliki kekuatan ilahi. Ini mengajarkan kita bahwa rencana Tuhan tidak selalu berjalan mulus sesuai keinginan manusia, tetapi Ia tetap dapat memimpin dan mengarahkan kejadian demi kebaikan, meskipun seringkali melalui jalan yang tidak terduga. Kejadian 27:17 menjadi saksi bisu dari momen penting yang membentuk garis keturunan bangsa Israel, mengingatkan kita akan kompleksitas hubungan manusia, godaan penipuan, dan campur tangan ilahi yang tak terduga dalam alur kehidupan.

Berkah dan Kebenaran Kisah Yakub & Esau