"Dan semoga Ia memberikan kepada-Mu berkat Abraham, berkat keturunanmu, kepada orang-orang asing, supaya engkau memiliki tanah di mana engkau tinggal sebagai orang asing, tanah yang diberikan Allah kepada Abraham."
Ilustrasi: Gambaran Janji dan Perjalanan
Ayat Kejadian 28:4 memuat sebuah janji ilahi yang sangat penting, diucapkan kepada Yakub ketika ia sedang dalam perjalanan menuju Haran. Pada momen genting ini, Yakub meninggalkan rumahnya, terpisah dari keluarganya, dan menghadapi masa depan yang tidak pasti. Dalam kondisi seperti ini, Allah hadir untuk memberikan kepastian dan harapan melalui firman-Nya.
Janji ini merangkum beberapa elemen krusial. Pertama, Allah berjanji akan memberikan kepada Yakub "berkat Abraham". Ini bukan sekadar berkat materi, tetapi merujuk pada perjanjian yang telah Allah buat dengan Abraham, yaitu mengenai keturunan yang banyak, tanah yang dijanjikan, dan yang terpenting, menjadi saluran berkat bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Dengan menegaskan kembali berkat ini kepada Yakub, Allah menunjukkan bahwa garis perjanjian tersebut akan terus berlanjut melalui keturunannya.
Kedua, ayat ini menyebutkan "berkat keturunanmu, kepada orang-orang asing". Hal ini mengindikasikan bahwa keturunan Yakub tidak hanya akan menjadi umat pilihan, tetapi juga memiliki peran dalam membawa pengaruh positif kepada bangsa-bangsa lain. Ini adalah bayangan awal dari misi penebusan Allah yang akan dicapai melalui keturunan Abraham, dan akhirnya melalui Yesus Kristus.
Ketiga, janji mengenai "tanah di mana engkau tinggal sebagai orang asing". Meskipun Yakub saat itu sedang melarikan diri dan akan hidup sebagai perantau di negeri orang, Allah meyakinkannya bahwa tanah tersebut pada akhirnya akan menjadi milik keturunannya. Ini adalah penegasan ulang akan janji kepemilikan tanah Kanaan yang telah diberikan kepada Abraham dan Ishak. Janji ini memberikan rasa aman dan kepastian kepada Yakub, bahwa meskipun ia sedang berada di situasi yang tidak stabil, masa depan keluarganya sudah dijamin.
Kejadian 28:4 adalah momen yang sangat signifikan dalam narasi Alkitab. Ini menunjukkan sifat Allah yang setia pada perjanjian-Nya. Meskipun Yakub mungkin merasa sendiri dan tanpa harapan, Allah menegaskan bahwa Ia tidak pernah melupakan umat-Nya. Janji ini tidak hanya berlaku untuk Yakub, tetapi juga menjadi dasar bagi identitas dan tujuan umat Israel di kemudian hari, serta merupakan bagian dari rencana penebusan Allah yang lebih besar bagi seluruh umat manusia.
Bagi kita yang membaca kisah ini, Kejadian 28:4 mengajarkan tentang pentingnya iman pada janji-janji Allah, terutama ketika kita menghadapi tantangan dan ketidakpastian dalam hidup. Allah tetap setia, dan Ia memiliki rencana yang indah bagi mereka yang mengasihi dan menaati-Nya. Berkat yang dijanjikan kepada Abraham dan Yakub terus bergema hingga saat ini, mengingatkan kita akan kasih setia dan pemeliharaan-Nya yang berkelanjutan.