Kisah Lea dalam Kitab Kejadian mencerminkan perjalanan panjang penuh tantangan dan harapan. Ayat 20 dari pasal 30 mencatat sebuah momen penting ketika Lea melahirkan anak laki-laki ketiganya, yang kemudian diberi nama Lewi. Peristiwa ini bukan sekadar urutan kelahiran, melainkan sebuah penanda harapan yang tumbuh, sebuah pengakuan atas peran dan nilainya dalam keluarga Yakub.
Di tengah persaingan dan ketidakpastian dalam rumah tangga Yakub, di mana Rahel, saudaranya, juga berjuang untuk memiliki keturunan, kelahiran Lewi membawa kelegaan dan sukacita bagi Lea. Frasa "Sekarang suamiku akan tinggal bersama-sama aku" menyiratkan kerinduan mendalam Lea untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang Yakub yang seringkali terbagi. Dia berharap dengan memiliki tiga anak laki-laki, ia akan mendapatkan tempat yang lebih kokoh dalam hati suaminya, dan hubungan mereka akan semakin erat.
Kelahiran Lewi juga menandai awal dari sesuatu yang lebih besar. Suku Lewi kelak akan memiliki peran istimewa dalam sejarah Israel, ditunjuk untuk melayani di Kemah Suci dan kemudian di Bait Suci. Mereka menjadi kaum imam dan para pelayan Tuhan, membawa berkat dan tuntunan rohani bagi seluruh umat Israel. Ini menunjukkan bagaimana dari sebuah momen pribadi yang dipenuhi harapan dan kerinduan, dapat lahir sebuah konsekuensi ilahi yang jauh lebih luas dampaknya.
Kisah Lea dan kelahiran Lewi mengajarkan kita tentang kesabaran dan iman. Meskipun seringkali merasa diabaikan, Lea terus berusaha dan percaya pada janji. Dia menemukan kekuatan dalam setiap anugerah yang diberikan Tuhan, bahkan di tengah situasi yang sulit. Ayat Kejadian 30:20 mengingatkan kita bahwa setiap kelahiran adalah berkat, dan harapan bisa tumbuh bahkan di tempat yang tak terduga.
Kelahiran Lewi, sebagai anak ketiga Lea, menjadi titik balik penting. Ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan mendengar doa dan melihat usaha Lea. Nama "Lewi" sendiri memiliki akar kata yang dapat diartikan sebagai "bergabung" atau "menyesuaikan diri," yang mungkin mencerminkan keinginan Lea untuk bersatu dengan Yakub. Namun, lebih dari sekadar harapan pribadi, kelahiran Lewi membawa dampak spiritual yang monumental bagi bangsa Israel, menegaskan bahwa rencana Tuhan seringkali melampaui pemahaman dan harapan manusia.