Ayat singkat dalam Kitab Kejadian ini mungkin tampak sederhana, namun di dalamnya tersimpan kisah harapan, penantian, dan terwujudnya berkat kesuburan yang telah lama dinanti. Kejadian 30:21 mencatat kelahiran Dina, putri keenam Yakub, dari istrinya Lea. Kelahiran Dina menandai satu momen penting dalam perjalanan panjang Yakub dan keluarganya di tanah Kanaan. Setelah bertahun-tahun mengalami perjuangan dan kerinduan akan keturunan, terutama dari Lea yang merasa tersaingi oleh saudari-saudarinya yang lebih subur, Dina adalah sebuah jawaban doa.
Lea, yang pada awalnya tidak disukai Yakub dibandingkan Rahel, harus melalui proses yang berat untuk bisa memiliki anak. Ia mengalami masa-masa di mana ia merasa tidak dicintai, dan kesuburannya menjadi sumber kebanggaan dan harapan satu-satunya. Dengan kelahiran Dina, meskipun bukanlah anak laki-laki pertama yang diharapkan banyak orang pada masa itu, tetap saja ini adalah bukti nyata bahwa Tuhan mendengar tangisannya dan mengabulkan kerinduannya untuk menjadi seorang ibu. Nama Dina sendiri berasal dari kata Ibrani yang berarti "menghakimi" atau "dibela", yang mungkin mencerminkan perasaan Lea bahwa ia akhirnya "dihakimi" atau mendapatkan tempatnya di mata Tuhan dan Yakub.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju berkat seringkali tidak instan. Ada masa penantian, masa ujian, dan bahkan masa keputusasaan. Namun, seperti yang dialami Lea, kesetiaan dan kesabaran dalam menghadapi tantangan bisa berujung pada kebahagiaan yang tak terduga. Tuhan bekerja dengan cara-Nya sendiri, dan seringkali tujuan-Nya melampaui pemahaman serta ekspektasi kita. Kelahiran Dina bukan hanya tentang Lea, tetapi juga tentang kelanjutan garis keturunan Yakub yang akan menjadi cikal bakal dua belas suku Israel.
Lebih dari sekadar pencatatan genealogis, Kejadian 30:21 mengajarkan kita tentang kehadiran Tuhan dalam setiap detail kehidupan. Meskipun fokus seringkali tertuju pada tokoh-tokoh besar atau peristiwa dramatis, kelahiran seorang anak perempuan seperti Dina juga memiliki nilai dan arti yang mendalam di mata Pencipta. Ini adalah pengingat bahwa setiap individu berharga, dan setiap berkat, sekecil apapun itu, adalah karunia yang patut disyukuri. Cerita Lea dan Dina adalah saksi bisu bahwa di tengah segala ketidaksempurnaan manusia, rencana ilahi selalu berjalan, dan berkat bisa datang pada waktu yang paling tepat, seringkali setelah penantian yang panjang.