Ayat Kejadian 30:27 merupakan sebuah momen krusial dalam narasi kehidupan Yakub di Haran. Setelah bertahun-tahun bekerja keras di bawah bayang-bayang pamannya, Laban, Yakub akhirnya mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke negerinya. Pernyataan Laban dalam ayat ini mencerminkan pengakuannya yang tak terduga terhadap pengaruh ilahi atas kesuksesan Yakub.
Laban, yang dikenal licik dan oportunistik, pada awalnya tidak rela melepaskan Yakub yang telah mendatangkan keuntungan besar baginya. Namun, dalam perkataannya, Laban menunjukkan pemahaman, meskipun mungkin pragmatis, bahwa berkat Tuhan yang membuat Yakub berhasil. Ia menyadari bahwa keberadaan Yakub membawa kemakmuran bagi dirinya dan keluarganya. Ini adalah pengakuan terhadap kekuatan yang lebih besar yang bekerja melalui Yakub, sebuah kekuatan yang melampaui sekadar kecerdikan atau kerja keras manusia.
Kejadian ini terjadi setelah Yakub berhasil menipu Laban dengan cara yang sama seperti Laban pernah menipunya. Yakub menyusun strategi dengan anak domba dan kambing yang belang dan totol, yang kemudian menjadi simbol kekayaan Yakub dan sumber perselisihan antara dia dan Laban. Ketika Laban melihat bahwa Yakub semakin kaya, ia merasa terancam. Namun, dalam ayat ini, ketakutan dan kekesalannya bercampur dengan pengakuan akan campur tangan Tuhan.
Laban berkata, "Sekiranya aku mendapat kasihmu, aku tahu bahwa TUHAN telah memberkati engkau karena engkau." Ungkapan ini bisa diartikan dalam beberapa cara. Pertama, ia mengakui bahwa berkat Tuhanlah yang menjadikan Yakub sukses, bukan semata-mata usahanya. Kedua, ia menyiratkan bahwa jika Yakub tetap tinggal bersamanya, ia akan terus menikmati berkat Tuhan melalui Yakub. Ada semacam harapan dan pengakuan bahwa Yakub adalah saluran berkat Tuhan.
Ayat ini juga menyoroti kontras antara motif Laban yang egois dan kesetiaan Yakub kepada Tuhan. Meskipun Yakub sendiri pernah melakukan tipu daya, ia tetap teguh dalam imannya dan percaya pada janji Tuhan untuk memberkatinya. Perkataan Laban menjadi saksi bisu tentang bagaimana Tuhan bekerja bahkan melalui orang-orang yang tidak sepenuhnya mengerti atau menghargai rencana-Nya.
Bagi kita, Kejadian 30:27 mengingatkan bahwa kesuksesan sejati dan berkat yang langgeng berasal dari Tuhan. Sekalipun orang lain mungkin melihat dari sudut pandang yang berbeda, mengakui atau tidak, Tuhanlah yang memberikan kemampuan, kesempatan, dan hasil. Penting bagi kita untuk tidak hanya mengejar kekayaan materi, tetapi juga untuk hidup dalam kebenaran dan percaya pada janji Tuhan, karena dari Dialah segala berkat mengalir.