"Itulah anak-anak Lea, yang melahirkannya bagi Yakub di Padan-Aram, dan juga Dina, anaknya perempuan. Jumlah seluruh keturunan lelakinya dan perempuannya ialah tiga puluh tiga orang."
Ayat Kejadian 46:15 merupakan bagian dari narasi panjang tentang perjalanan dan pertumbuhan keluarga Yakub, salah satu tokoh sentral dalam Perjanjian Lama. Ayat ini secara spesifik mencatat silsilah dan jumlah keturunan dari Lea, salah satu istri Yakub. Perincian ini mungkin terlihat seperti sekadar angka bagi sebagian pembaca, namun di dalamnya tersimpan makna historis, teologis, dan pewahyuan yang mendalam mengenai janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini muncul ketika Yakub bersama seluruh keluarganya akan turun ke Mesir atas undangan Yusuf, anaknya yang telah diangkat menjadi pejabat tinggi di sana. Perjalanan ke Mesir ini bukan hanya sekadar perpindahan geografis, tetapi juga merupakan bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Allah berfirman kepada Yakub dalam mimpi di Bersyeba, meyakinkannya bahwa Ia akan menyertainya ke Mesir dan menjadikan bangsa yang besar dari keturunannya.
Penyebutan spesifik jumlah keturunan Lea—tiga puluh tiga orang, termasuk anak perempuannya Dina—menekankan bagaimana keturunan Yakub terus berkembang biak. Lea, melalui perjanjian pernikahan yang rumit dan penuh intrik keluarga, melahirkan enam anak laki-laki (Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, dan Zebulon) dan satu anak perempuan (Dina). Masing-masing dari anak-anak laki-laki ini kelak akan menjadi leluhur dari dua belas suku Israel, yaitu suku-suku bangsa pilihan.
Kejadian 46:15 berfungsi sebagai titik data yang krusial dalam membangun pemahaman tentang pertumbuhan awal bangsa Israel. Jumlah tiga puluh tiga menunjukkan bahwa Lea sendiri memiliki kontribusi yang signifikan dalam memperbanyak keturunan Yakub. Angka ini menjadi bagian dari total jumlah anggota keluarga Yakub yang kemudian dicatat dalam pasal yang sama, yang berjumlah tujuh puluh jiwa ketika mereka tiba di Mesir. Angka tujuh puluh ini juga memiliki makna simbolis dalam Kitab Suci, sering kali melambangkan kepenuhan atau keutuhan.
Lebih jauh lagi, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya keluarga dan keturunan dalam tradisi perjanjian Allah. Janji Allah kepada Abraham bukanlah sekadar janji akan tanah atau berkat pribadi, tetapi juga janji akan keturunan yang tak terhitung jumlahnya, yang akan menjadi bangsa yang besar dan melalui mereka semua bangsa di bumi akan diberkati. Perincian silsilah seperti yang ditemukan di Kejadian 46:15 adalah bukti nyata dari penggenapan janji tersebut, tahap demi tahap.
Perasaan mungkin campur aduk bagi Yakub dan keluarganya saat mereka bersiap menuju Mesir. Ada harapan akan penyatuan kembali dengan Yusuf dan terjaminnya kebutuhan hidup di tengah kelaparan yang melanda Kanaan. Namun, ada pula ketidakpastian menghadapi kehidupan di negeri asing. Di tengah semua itu, Allah terus meneguhkan janji-Nya. Keturunan Lea yang berjumlah tiga puluh tiga orang, yang tercatat dalam Kejadian 46:15, adalah bagian tak terpisahkan dari rencana ilahi ini, menjadi fondasi dari bangsa yang akan Tuhan bentuk dan gunakan bagi kemuliaan-Nya.