Kejadian 47:6 - Kehidupan di Mesir & Berkah Allah

"Negeri Mesir ini ada di depanmu, di bagian terbaik negeri itu tempatkanlah ayahmu dan saudara-saudaramu; biarlah mereka diam di bagian terbaik negeri itu, di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu, bahwa ada di antara mereka orang-orang yang cakap, maka jadikanlah mereka pengawas orang-orang yang mengurus ternakmu."

Gosyen

Ayat Kejadian 47:6 merupakan sebuah momen krusial dalam narasi Alkitab, di mana Yakub dan keluarganya, setelah melewati masa kelaparan yang mengerikan, akhirnya menetap di tanah Mesir. Perintah yang diberikan oleh Firaun kepada Yusuf ini bukan hanya tentang pemberian tanah, tetapi juga merupakan manifestasi dari berkat dan perlindungan ilahi atas keturunan Abraham.

Setelah bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian dan kesulitan akibat kelaparan yang melanda Kanaan, kedatangan Yusuf ke Mesir membawa harapan baru. Yusuf, yang telah dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, kini naik menjadi orang kedua di seluruh Mesir. Kenaikannya ini tidak terlepas dari campur tangan Allah yang mengubah kejahatan menjadi kebaikan, seperti yang tercatat dalam Kitab Kejadian.

Perintah Firaun untuk menempatkan Yakub dan keluarganya di tanah Gosyen adalah sebuah bukti nyata dari kebaikan yang melimpah. Tanah Gosyen dikenal sebagai wilayah yang subur, kaya akan padang rumput untuk ternak mereka. Ini adalah tempat yang ideal untuk mendukung kehidupan keluarga besar Yakub yang terdiri dari puluhan orang, serta ribuan ternak yang mereka miliki. Pemberian ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga memberikan rasa aman dan stabilitas di tengah situasi yang penuh tantangan.

Lebih dari sekadar memberikan tempat tinggal, perintah Firaun juga menunjukkan penghargaan terhadap potensi keluarga Yakub. Bagian kedua dari ayat tersebut, yang meminta Yusuf untuk menunjuk anggota keluarganya yang cakap sebagai pengawas ternak, menyiratkan pengakuan atas keahlian dan kemampuan mereka. Ini adalah sebuah anugerah, di mana Allah tidak hanya menyediakan kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi.

Penetapan di tanah Gosyen juga menandai awal dari periode panjang bagi bangsa Israel di Mesir, yang kemudian dikenal sebagai masa perbudakan. Namun, dalam konteks ayat ini, kita melihat permulaan dari sebuah penggenapan janji Allah. Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan akan menjadi berkat bagi dunia. Mesir, melalui Firaun yang bertindak di bawah pengaruh ilahi, menjadi wadah bagi pertumbuhan dan penguatan bangsa ini sebelum mereka nantinya di bawa keluar menuju tanah perjanjian.

Kisah ini mengajarkan kepada kita tentang kebaikan Allah yang selalu hadir, bahkan di tengah-tengah kesulitan. Perintah Firaun, yang diilhami oleh Allah, menunjukkan bahwa Dia peduli terhadap detail kehidupan umat-Nya. Dia menyediakan kebutuhan, memberikan perlindungan, dan membuka jalan bagi mereka untuk berkembang. Kehidupan keluarga Yakub di tanah Gosyen adalah pengingat bahwa di mana pun kita berada, selama kita berserah kepada-Nya, Allah akan memelihara dan memberkati kita, menjadikan kita bagian dari rencana-Nya yang lebih besar.