Keluaran 10:24

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, maka akan turun hukuman berupa gelap gulita di tanah Mesir, sedemikian rupa hingga orang dapat meraba-raba.

GELAP

Keluaran 10:24 mengisahkan salah satu dari sepuluh tulah yang ditimpakan Tuhan atas tanah Mesir sebagai peringatan dan desakan agar Firaun mengizinkan bangsa Israel pergi. Tulah kali ini adalah kegelapan pekat yang luar biasa, sebuah fenomena yang sangat berbeda dari kegelapan malam biasa. Kegelapan ini bukan sekadar ketiadaan cahaya, tetapi sesuatu yang tebal, merayap, dan terasa nyata, sampai-sampai orang dapat meraba-rabanya.

Perintah Tuhan kepada Musa untuk mengulurkan tangan ke langit menandakan sumber dan skala dari tulah ini. Ini bukan kejadian alamiah biasa, melainkan intervensi ilahi yang menunjukkan kekuasaan-Nya atas segala ciptaan, termasuk elemen fundamental seperti cahaya dan kegelapan. Bagi bangsa Israel yang tinggal di tanah Gosyen, Tuhan memberikan perbedaan. Di sana, ada terang, sementara seluruh tanah Mesir diselimuti kegelapan yang mencekam.

Tulah kegelapan ini memiliki dampak psikologis dan spiritual yang mendalam. Bayangkan betapa mengerikannya hidup dalam kegelapan total selama tiga hari. Aktivitas sehari-hari terhenti. Rasa takut dan ketidakpastian pasti merajalela. Bagi bangsa Mesir, ini adalah cobaan yang mengerikan, sebuah manifestasi kekuatan Tuhan yang tidak dapat mereka lawan atau pahami sepenuhnya, meskipun para penyihir mereka juga bisa meniru beberapa tulah sebelumnya. Kegelapan ini menunjukkan batasan kekuatan mereka dan kebesaran kuasa ilahi.

Pesan dari Keluaran 10:24 lebih dari sekadar cerita tentang malapetaka. Ini adalah pengingat akan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya dan kekuasaan-Nya yang tak tertandingi. Di tengah kesulitan yang dihadapi bangsa Israel, Tuhan melindungi mereka. Keadilan-Nya ditegakkan melalui penghukuman atas keangkuhan Firaun. Kisah ini juga menyoroti pentingnya ketaatan dan keberanian Musa dalam menyampaikan firman Tuhan, meskipun menghadapi penolakan dan ancaman.

Tuhan menginginkan umat-Nya bebas dari perbudakan, dan Ia akan menggunakan segala cara untuk mewujudkan kehendak-Nya. Kegelapan pekat ini akhirnya memaksa Firaun untuk sedikit melunak, meskipun ia akan kembali mengeraskan hatinya. Namun, setiap tulah membawa bangsa Israel semakin dekat pada kebebasan yang dijanjikan, dan menunjukkan kepada dunia kekuatan Tuhan yang sesungguhnya. Kita dapat belajar dari kisah ini bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, Tuhan tetap memegang kendali dan memimpin umat-Nya menuju keselamatan.