Keluaran 13:6

"Enam hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, dan pada hari yang ketujuh harus ada hari raya bagi TUHAN."

Ilustrasi Jalan Keluar dengan Cahaya Start

Ilustrasi Jalan Keluar dengan Cahaya

Makna Imamat yang Mendalam

Keluaran 13:6 memuat instruksi penting dari Tuhan kepada bangsa Israel, yaitu untuk merayakan hari raya roti tidak beragi selama enam hari dan pada hari ketujuh diadakan hari raya bagi TUHAN. Perintah ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan sebuah pengingat abadi akan kelepasan mereka dari perbudakan di Mesir. Roti yang tidak beragi, atau matzah, melambangkan kesegeraan dan ketidaksempurnaan dari perjalanan keluar mereka. Tidak ada waktu bagi adonan untuk mengembang; mereka pergi dengan cepat, dipimpin oleh tangan Tuhan.

Perayaan ini mengingatkan umat Tuhan tentang bagaimana Dia, dalam kasih dan kuasa-Nya, membebaskan mereka dari cengkeraman Firaun dan menuntun mereka melalui padang gurun. Ini adalah kisah tentang iman, kepercayaan, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak ilahi. Setiap gigitan roti tidak beragi adalah kesaksian bisu akan janji dan kesetiaan Tuhan yang tak tergoyahkan kepada umat-Nya. Ini adalah momen untuk merefleksikan anugerah-Nya dan bagaimana Dia selalu menyediakan jalan keluar, bahkan di tengah kesulitan tergelap sekalipun.

Melangkah dalam Anugerah

Dalam konteks spiritual yang lebih luas, perintah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya membuang "ragi" dari kehidupan kita. Ragi sering kali melambangkan dosa, kejahatan, kepalsuan, dan kesombongan. Seperti adonan yang mengembang karena ragi, dosa dapat memperluas pengaruhnya dan merusak integritas spiritual kita. Oleh karena itu, perintah ini menjadi panggilan untuk hidup dalam kesucian, membuang segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, dan menjalani hidup yang dipimpin oleh kebenaran dan integritas.

Hari ketujuh yang disebut sebagai hari raya bagi TUHAN menegaskan bahwa kelepasan dan pertumbuhan rohani bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah permulaan dari hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta. Ini adalah waktu untuk beribadah, bersyukur, dan mempersembahkan seluruh hidup kita kepada-Nya. Ini adalah pengingat bahwa, bahkan setelah jalan keluar dari situasi sulit, fokus kita harus tetap tertuju pada Tuhan yang telah memungkinkan kelepasan itu. Ini adalah panggilan untuk terus berjalan bersama-Nya, dengan iman yang diperbarui dan komitmen yang teguh, mengetahui bahwa Dia adalah sumber kekuatan dan keselamatan kita.

Keluaran 13:6 mengajarkan kita sebuah prinsip yang relevan sepanjang masa: bahwa kelepasan sejati dari belenggu spiritual dan duniawi selalu merupakan karya Tuhan, yang menuntut respons iman dan komitmen untuk hidup kudus. Mari kita jadikan perintah ini sebagai renungan untuk terus berjalan dalam anugerah, membuang ragi dosa, dan senantiasa merayakan dan memuliakan TUHAN dalam setiap aspek kehidupan kita.