Ayat Keluaran 2:19

"Dan berkatalah mereka: 'Bagaimana kita dapat melepaskan diri dari tangan seorang Mesir, supaya kita menjadi budak mereka?' Tetapi jawab Musa: 'Jangan takut, sebab orang-orang yang kamu lihat itu, tidak akan kamu lihat lagi mulai sekarang sampai selama-lamanya.'"

Ilustrasi perpisahan atau kepulangan

Ayat Keluaran 2:19 mencatat sebuah momen penting dalam narasi Musa dan bangsa Israel. Setelah Musa melarikan diri dari Mesir karena membunuh seorang mandor Mesir yang menindas seorang budak Ibrani, ia sampai di tanah Midian dan bertemu dengan Yitro, seorang imam di sana. Musa kemudian mengawini Zipora, putri Yitro, dan hidup sebagai gembala. Pada suatu ketika, ketika ia sedang menggembalakan kawanan dombanya di Gunung Horeb, Allah menampakkan diri kepadanya dalam semak yang menyala tetapi tidak terbakar.

Dalam penampakan ilahi ini, Allah memanggil Musa dan memberinya tugas yang luar biasa: untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Ini adalah panggilan yang sangat berat, mengingat bangsa Israel telah diperbudak selama ratusan tahun dan perlawanan terhadap Mesir akan menghadapi kekuatan yang luar biasa.

Ayat 2:19 terjadi setelah Musa, bersama Harun, kembali ke Mesir dan berbicara kepada bangsa Israel tentang janji pembebasan dari Allah. Bangsa Israel telah mengalami penderitaan yang panjang, dan pesan pembebasan ini pasti terasa seperti percikan harapan di tengah kegelapan. Namun, respon awal mereka mungkin campur aduk. Ada kemungkinan mereka ragu, takut, atau bahkan merasa tidak berdaya untuk menghadapi kekuatan Mesir yang begitu besar. Kata-kata "Bagaimana kita dapat melepaskan diri dari tangan seorang Mesir, supaya kita menjadi budak mereka?" mencerminkan keraguan yang mendalam dan keputusasaan yang mungkin telah meresapi jiwa mereka selama bertahun-tahun perbudakan.

Menanggapi keraguan dan ketakutan mereka, Musa memberikan jawaban yang kuat dan penuh keyakinan, "Jangan takut, sebab orang-orang yang kamu lihat itu, tidak akan kamu lihat lagi mulai sekarang sampai selama-lamanya." Jawaban ini bukan sekadar kata-kata penghiburan, tetapi merupakan pernyataan iman pada kuasa Allah yang akan bertindak. Musa meyakinkan mereka bahwa kekejaman dan penindasan yang mereka alami akan berakhir, dan para penindas mereka tidak akan lagi memiliki kekuatan atas mereka. Ini adalah janji pembebasan yang absolut, yang disampaikan dengan otoritas yang diberikan oleh Allah.

Keluaran 2:19 menyoroti tema sentral dari Kitab Keluaran: pembebasan. Ini menunjukkan bagaimana Allah mendengarkan seruan umat-Nya yang tertindas dan bagaimana Ia menggunakan hamba-Nya, seperti Musa, untuk melaksanakan rencana-Nya. Jawaban Musa juga mengajarkan kita tentang pentingnya mengusir rasa takut dan memiliki iman pada janji-janji Allah, terutama ketika menghadapi situasi yang tampaknya mustahil. Ayat ini menjadi pengingat bahwa pembebasan yang sejati datang dari Allah, dan ketika Ia bertindak, tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya. Pesan ini relevan hingga kini, memberikan harapan dan keberanian bagi siapa pun yang merasa terbebani atau tertindas, mengingatkan bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang peduli dan siap untuk membebaskan.

Gambar SVG dibuat dengan bantuan alat generator SVG.