Keluaran 25:7

"dan permata-permata yakint, dan permata-permata unam dari berbagai jenis, untuk pekerjaan efod dan peti tugas dada."
Keluaran 25:7

Ayat ini berasal dari Kitab Keluaran, bagian dari Perjanjian Lama dalam Alkitab. Dalam konteksnya, ayat ini merinci instruksi Tuhan kepada Musa mengenai bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat berbagai perlengkapan suci bagi Kemah Suci. Kemah Suci adalah tempat ibadah yang dibawa oleh bangsa Israel selama pengembaraan mereka di padang gurun, yang melambangkan kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya.

Secara spesifik, Keluaran 25:7 menyebutkan tentang "permata-permata yakint" dan "permata-permata unam dari berbagai jenis". Kata "yakint" dan "unam" merujuk pada jenis-jenis batu permata yang indah dan berharga. Instruksi ini adalah bagian dari perintah yang lebih besar untuk membuat efod dan peti tugas dada (juga dikenal sebagai penentu keputusan). Efod adalah semacam jubah atau pakaian imam yang dikenakan oleh Imam Besar, dan peti tugas dada adalah bagian dari efod yang dihiasi dengan batu-batu permata yang mencantumkan nama-nama dua belas suku Israel.

Makna dan Signifikansi

Keberadaan permata-permata berharga ini dalam pembuatan perlengkapan ibadah memiliki makna simbolis yang mendalam. Pertama, penggunaan bahan yang paling indah dan mahal menunjukkan keagungan dan kemuliaan Tuhan. Tuhan layak menerima yang terbaik, dan pemberian dari umat-Nya harus mencerminkan hormat dan pengabdian tertinggi.

Kedua, batu-batu permata ini juga dapat melambangkan kekayaan spiritual dan keunikan setiap suku Israel. Setiap batu, dengan warnanya yang berbeda dan kilaunya yang khas, dapat mewakili identitas dan karunia unik dari masing-masing suku. Dengan demikian, efod dan peti tugas dada bukan hanya hiasan, tetapi juga pengingat visual akan kesatuan umat Tuhan dan bagaimana setiap individu memiliki tempat yang penting dalam rencana ilahi.

Ayat ini juga menekankan pentingnya detail dalam pekerjaan yang didedikasikan untuk Tuhan. Tidak ada bagian dari Kemah Suci atau perlengkapan imam yang dibuat secara sembarangan. Tuhan memberikan instruksi yang sangat spesifik, termasuk jenis dan penggunaan batu permata. Ini mengajarkan bahwa dalam segala hal yang kita lakukan untuk Tuhan, kita dipanggil untuk memberikan perhatian penuh pada detail dan melakukan pekerjaan terbaik kita.

Aplikasi Modern

Meskipun konteksnya spesifik pada zaman Israel kuno, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Keluaran 25:7 tetap relevan. Kita dapat belajar bahwa persembahan kita kepada Tuhan, baik itu waktu, talenta, atau sumber daya materi, seharusnya diberikan dengan hati yang tulus dan penuh hormat. Kita juga diingatkan bahwa setiap orang berharga di mata Tuhan, seperti halnya batu-batu permata yang berbeda namun sama-sama indah, dan kita dipanggil untuk menghargai keunikan orang lain.

Lebih jauh lagi, ayat ini menginspirasi kita untuk melakukan segala sesuatu dengan "kesungguhan" dan "ketelitian", baik dalam pekerjaan rohani maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita memberikan yang terbaik dari diri kita, kita sebenarnya sedang memuliakan Tuhan. Keluaran 25:7 bukan hanya tentang batu permata, tetapi tentang hati yang mengabdikan diri, keindahan yang mencerminkan Sang Pencipta, dan penghargaan terhadap setiap elemen dalam rencana-Nya.