Mazmur 81:1

"Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Daud. (81-2) Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bertempik-soraklah bagi Allah Yakub!"

Ayat pembuka dalam Mazmur 81 ini adalah sebuah seruan yang penuh semangat untuk memuji dan bersukacita kepada Allah. "Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bertempik-soraklah bagi Allah Yakub!" adalah ajakan yang lugas dan kuat, mengajak setiap hati untuk mengangkat suara dalam pujian. Frasa "kekuatan kita" dan penyebutan "Allah Yakub" mengingatkan kita akan sejarah panjang hubungan Allah dengan umat-Nya, sebuah hubungan yang dibangun di atas kekuatan, perlindungan, dan janji-janji-Nya yang teguh.

Pujian yang digambarkan di sini bukanlah sekadar nyanyian yang tenang atau doa yang bisu. Kata-kata Ibrani yang digunakan, "rua" (bersorak-sorai) dan "teru'ah" (bertempik-sorak), menunjukkan luapan kegembiraan yang riuh, bahkan mungkin diiringi dengan alat musik seperti terompet. Ini adalah pujian yang melibatkan seluruh keberadaan, sebuah ekspresi kebebasan dan sukacita yang meluap karena menyadari betapa hebat dan setia Tuhan itu. Mengapa kita harus bersorak? Karena Dia adalah sumber kekuatan kita. Dalam segala situasi hidup, baik suka maupun duka, Dia tetap menjadi sumber daya dan pertahanan kita yang tak tergoyahkan.

Memahami Makna Pujian

Lebih dari sekadar ritual, pujian adalah pengakuan atas siapa Allah itu dan apa yang telah Dia lakukan. Mazmur 81 melanjutkan dengan mengingatkan umat Israel akan tindakan-tindakan ajaib Allah di masa lalu: pembebasan dari perbudakan Mesir, penuntunan melalui padang gurun, dan pemberian hukum di Gunung Sinai. Semua ini adalah alasan yang mendalam untuk bersorak. Setiap kali kita merenungkan kebaikan, kemurahan hati, dan kasih setia-Nya dalam hidup kita sendiri, hati kita seharusnya terdorong untuk melakukan hal yang sama.

Bersorak-sorai bagi Allah Yakub juga berarti mengingat identitas kita sebagai umat pilihan-Nya. Allah tidak hanya kuat secara universal, tetapi Dia secara khusus telah mengikat perjanjian dengan umat-Nya, menjadikan mereka milik-Nya. Pengakuan ini seharusnya menumbuhkan rasa aman dan sukacita yang mendalam. Dalam dunia yang sering kali terasa tidak pasti, mengetahui bahwa kita memiliki Allah yang setia, yang telah memilih dan memanggil kita, adalah sumber penghiburan dan kegembiraan yang tak ternilai harganya.

Pujian dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana kita dapat menerapkan seruan Mazmur 81:1 ini dalam kehidupan kita yang modern? Ini berarti kita perlu secara sadar memilih untuk memberikan pujian kepada Tuhan, bahkan ketika keadaan tidak selalu ideal. Pujian bisa berupa doa syukur di pagi hari, menyanyikan lagu-lagu rohani, berbagi kesaksian tentang perbuatan Tuhan, atau bahkan sekadar mengucapkan kata-kata pujian dalam hati saat kita menghadapi tantangan.

Luapan sukacita yang digambarkan dalam Mazmur ini juga mengajarkan kita untuk tidak malu mengekspresikan iman kita. Pujian yang penuh semangat dapat menjadi kesaksian yang kuat bagi orang lain, menarik perhatian mereka kepada Allah yang kita sembah. Ini adalah undangan untuk melepaskan beban kekhawatiran dan kekecewaan, dan menggantinya dengan sukacita yang berasal dari hadirat Tuhan. Mari kita jadikan Mazmur 81:1 sebagai pengingat harian kita: bersorak-sorailah kepada Tuhan, sumber kekuatan kita yang tak pernah habis!

Mari kita hidup dalam sukacita yang terus-menerus memuji nama-Nya.