"Dan engkau harus membuat tali-tali dari emas murni, seperti tali-tali yang terjalin, dan memasanglah tali-tali yang terjalin itu pada pinggiran-pinggiran efod itu."
Ayat ini, yang terambil dari kitab Keluaran pasal 28 ayat 27, memberikan kita gambaran yang kaya akan detail mengenai pakaian kebesaran yang dikenakan oleh Imam Besar Israel. Pakaian ini bukanlah sekadar busana biasa, melainkan sebuah perlengkapan suci yang sarat makna simbolis dan spiritual.
Kitab Keluaran, khususnya dalam pasal-pasal akhir, mendeskripsikan secara rinci bagaimana Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat pakaian kebesaran bagi Harun dan keturunannya yang akan melayani sebagai imam. Perintah ini mencerminkan keseriusan dan kekudusan ibadah kepada Tuhan di dalam tradisi Israel kuno. Setiap helai benang, setiap ornamen, dan setiap warna memiliki tujuan dan arti tersendiri.
Fokus pada ayat 28:27 ini adalah pada "tali-tali dari emas murni, seperti tali-tali yang terjalin." Frasa ini menyiratkan keindahan, kemurnian, dan ketahanan. Emas sendiri melambangkan kemuliaan, kekayaan, dan sesuatu yang sangat berharga di mata Tuhan. Penggunaan emas murni menunjukkan standar kualitas tertinggi dalam pembuatan pakaian ibadah ini. Tali-tali yang terjalin menandakan kekuatan, kesatuan, dan keterikatan yang kuat. Ini mungkin merujuk pada bagaimana pakaian ini diikatkan atau dipasang pada efod, yaitu atasan berlapis yang merupakan bagian penting dari busana Imam Besar.
Pakaian Imam Besar, termasuk efod, memiliki banyak elemen simbolis. Efod sering digambarkan terbuat dari benang emas, biru, ungu, dan merah tua, serta linen halus yang ditenun dengan cerdik. Di atasnya, terdapat batu-batu permata yang diukir nama-nama suku Israel. Semua ini menunjukkan bahwa Imam Besar membawa umat Allah pada pundaknya, baik secara harfiah maupun kiasan, ketika ia menghadap Tuhan.
Perintah untuk membuat tali-tali emas murni ini menegaskan pentingnya detail dalam ibadah. Tuhan tidak hanya peduli pada niat hati, tetapi juga pada cara kita mendekati-Nya. Pakaian yang dibuat dengan cermat dan bahan-bahan terbaik menunjukkan rasa hormat dan kekaguman yang mendalam kepada Sang Pencipta. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam hubungan kita dengan Tuhan, ketelitian dan kualitas adalah hal yang berharga.
Melalui deskripsi detail seperti ini, kita dapat mengapresiasi betapa seriusnya Tuhan dalam menetapkan tata cara ibadah dan bagaimana Ia ingin umat-Nya datang kepada-Nya dengan kekudusan dan penghormatan. Keluaran 28:27, bersama dengan ayat-ayat di sekitarnya, membuka jendela ke dunia ritual yang kaya dan penuh makna, yang menunjuk pada kehadiran dan kemuliaan Allah yang kudus.
Mempelajari detail-detail ini membantu kita memahami lebih dalam tentang peran Imam Besar sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya. Pakaian kebesaran ini adalah pengingat visual yang kuat tentang tugas suci tersebut, yang akhirnya digenapi dalam diri Yesus Kristus, Imam Besar agung kita. Ia datang dengan kemurnian yang tak tertandingi dan telah menyediakan jalan bagi kita untuk menghadap Tuhan.
Referensi lebih lanjut mengenai pakaian Imam Besar dapat ditemukan di kitab Keluaran 39 yang juga menjelaskan proses pembuatan pakaian-pakaian tersebut.