Keluaran 34:11

"Pada hari ini barang apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kamu lakukan dengan setia."

Ayat penting ini, Keluaran 34:11, menjadi penegasan dan pengingat fundamental dalam perjalanan iman bangsa Israel, sekaligus relevan bagi umat beriman sepanjang masa. Frasa "Pada hari ini" menyiratkan sebuah momen krusial, sebuah kesempatan baru, dan sebuah panggilan untuk bertindak segera. Ini bukanlah pengulangan perintah lama semata, melainkan sebuah permulaan baru yang didasari oleh pembaruan perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya.

Setelah pengalaman pahit pengkhianatan umat Israel dengan membuat patung anak lembu dan menyembahnya, Tuhan melalui Musa meneguhkan kembali hubungan-Nya. Perintah yang diberikan pada "hari ini" dalam Keluaran 34:11 bukan hanya tentang ritual atau hukum semata, tetapi tentang respons ketaatan yang tulus dan berkelanjutan. Tuhan menyatakan kembali kuasa dan kasih-Nya, dan sebagai balasannya, Ia menuntut kesetiaan penuh dari umat pilihan-Nya. Ini adalah sebuah paradoks yang indah: di tengah kesalahan dan kegagalan, Tuhan membuka pintu pengampunan dan kesempatan kedua, yang ditandai dengan perintah untuk mendengarkan dan melakukan.

Kata kunci "haruslah kamu lakukan dengan setia" menekankan dua aspek penting. Pertama, "lakukan" menunjukkan adanya tindakan nyata. Iman bukanlah sekadar keyakinan pasif, melainkan sebuah dorongan untuk bergerak, berpartisipasi, dan mewujudkan apa yang telah diwahyukan. Perintah Tuhan bukanlah saran yang bisa diabaikan, melainkan sebuah keharusan yang datang dari sumber otoritas tertinggi. Kedua, "dengan setia" menunjukkan kualitas tindakan tersebut. Kesetiaan berarti ketekunan, keteguhan hati, dan ketaatan yang tidak goyah, bahkan ketika menghadapi tantangan atau godaan. Kesetiaan ini adalah manifestasi dari kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan.

Lebih dari sekadar daftar aturan, Keluaran 34:11 merupakan janji dan tuntutan yang saling berkaitan. Tuhan berjanji untuk terus bekerja dan memelihara umat-Nya, namun kesejahteraan dan berkat yang dijanjikan itu bersyarat pada ketaatan dan kesetiaan yang diberikan. Ini mengajarkan bahwa hubungan yang sehat dengan Tuhan dibangun di atas dasar saling percaya dan saling bertanggung jawab. Ketika umat Israel menunjukkan kesetiaan mereka, mereka akan mengalami perlindungan, bimbingan, dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Relevansi ayat ini tidak terbatas pada konteks historis bangsa Israel. Bagi setiap individu, "hari ini" adalah undangan untuk meninjau kembali komitmen kita kepada Tuhan. Apakah kita telah mendengar perintah-Nya dengan jelas melalui Firman-Nya? Apakah kita siap untuk melaksanakannya, bukan hanya secara superfisial, tetapi dengan kedalaman kesetiaan yang tulus? Ayub berkata, "Aku telah bertekad untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu" (Mazmur 119:106). Tekad seperti inilah yang dibutuhkan untuk mewujudkan kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Keluaran 34:11 mengajarkan kita bahwa iman yang hidup adalah iman yang berbuah tindakan yang setia. Ini adalah panggilan untuk hidup setiap hari dengan kesadaran penuh akan hadirat Tuhan dan perintah-Nya, serta keberanian untuk taat tanpa ragu. Dengan demikian, kita dapat mengalami berkat perjanjian yang Tuhan tawarkan, yaitu hubungan yang erat dan kehidupan yang dipenuhi tujuan.