Keluaran 35:32

"Ia bukan saja mengisinya dengan keahlian, tetapi juga dengan hikmat dan pengertian untuk melakukan segala macam pekerjaan tukang emas, tukang perak dan tukang tembaga,"

Ayat Keluaran 35:32 berbicara tentang pemberian karunia dan kemampuan luar biasa dari Tuhan kepada individu-individu tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang rumit dan detail. Frasa "mengisi dengan keahlian, hikmat, dan pengertian" menggarisbawahi bahwa kemampuan ini bukan sekadar bakat alamiah, melainkan sebuah pemberian ilahi yang disertai dengan pemahaman mendalam.

Pekerjaan yang disebutkan, seperti membuat perhiasan dari emas, perak, dan tembaga, adalah contoh kerajinan tangan yang memerlukan ketelitian tinggi, pengetahuan bahan, serta visi artistik. Tuhan tidak hanya mendesain tabernakel dan segala isinya, tetapi juga menyediakan dan membekali para pekerjanya agar mampu mewujudkan desain tersebut dengan sempurna. Ini adalah gambaran bagaimana Tuhan memberdayakan umat-Nya untuk berpartisipasi dalam rencana-Nya melalui karunia yang diberikan.

Keluaran 35:32 menjadi pengingat bahwa setiap kemampuan yang kita miliki, sekecil apapun itu, dapat menjadi alat yang luar biasa di tangan Tuhan. Baik itu keahlian teknis, kemampuan artistik, kecerdasan strategis, atau bahkan bakat dalam mengatur sesuatu, semuanya berasal dari-Nya. Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan karunia tersebut, apakah dengan kesadaran akan sumbernya dan tujuan yang mulia.

Konteks ayat ini adalah mengenai pembangunan Tabernakel, sebuah tempat ibadah yang akan menjadi pusat penyembahan bagi bangsa Israel. Keindahan dan kesempurnaan Tabernakel bukan hanya untuk keindahan semata, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan. Oleh karena itu, keahlian yang diberikan kepada para pengrajin memiliki dimensi rohani yang kuat. Mereka bekerja bukan hanya untuk mendapatkan upah, tetapi sebagai bentuk ketaatan dan penyembahan kepada Tuhan.

Dalam kehidupan modern, kita juga melihat prinsip yang sama. Banyak orang yang memiliki keahlian luar biasa dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi, seni, sains, hingga keterampilan praktis. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan asal-usul keahlian tersebut. Apakah kita melihatnya sebagai murni hasil usaha pribadi, atau sebagai anugerah yang perlu disyukuri dan diarahkan untuk kebaikan yang lebih besar? Mengakui Tuhan sebagai sumber segala keahlian membuka pintu untuk penggunaan karunia yang lebih bermakna dan memuliakan.

Lebih jauh, "hikmat dan pengertian" yang disebutkan menekankan pentingnya bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga kebijaksanaan dalam menerapkannya. Seseorang bisa saja sangat terampil, namun tanpa hikmat, ia mungkin menggunakan keahliannya untuk tujuan yang salah atau tidak efektif. Tuhan membekali para pekerja Tabernakel dengan keduanya, memastikan bahwa pekerjaan mereka tidak hanya indah secara visual, tetapi juga dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa pengembangan diri secara holistik – baik keterampilan teknis maupun kedalaman karakter – adalah kunci untuk pelayanan yang efektif dan berdampak.

Keluaran 35:32 memberikan perspektif yang berharga tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui manusia, memberdayakan mereka dengan karunia-karunia unik. Marilah kita terus mengasah dan mengarahkan kekuatan, kreativitas, dan kemampuan kita untuk tujuan yang lebih tinggi, sebagaimana yang diajarkan oleh ayat ini.