"Mereka melakukan segala sesuatu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa."
Ayat yang terambil dari Kitab Keluaran pasal 36 ayat 21 ini mungkin terdengar sederhana, namun mengandung makna yang sangat dalam bagi kehidupan rohani dan praktis. "Mereka melakukan segala sesuatu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa." Kalimat ini menggambarkan sebuah pencapaian luar biasa: ketepatan dan kesempurnaan dalam mengikuti instruksi ilahi. Ini bukan sekadar kepatuhan buta, melainkan sebuah respons dari hati yang mengerti dan menghargai kehendak Sang Pencipta.
Dalam konteks Kitab Keluaran, ayat ini merujuk pada para pengrajin yang membangun Kemah Suci. Sebuah proyek yang kompleks, penuh dengan detail dan bahan-bahan yang spesifik. Perintah-perintah yang diberikan Tuhan kepada Musa sangatlah rinci, mulai dari ukuran, material, warna, hingga cara perakitannya. Tugas para tukang adalah menerjemahkan instruksi surgawi ini menjadi sebuah realitas fisik yang kudus dan sesuai dengan standar ketuhanan. Keberhasilan mereka terletak pada kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan melaksanakan setiap detail tanpa penyimpangan.
Keluaran 36:21 mengingatkan kita bahwa ketaatan yang sejati bukanlah pilihan setengah-setengah. Ia menuntut ketelitian, ketekunan, dan penyerahan diri sepenuhnya. Tuhan tidak hanya menginginkan kepatuhan pada garis besar, tetapi juga perhatian pada detail-detail kecil yang membentuk kesempurnaan. Ini bisa dianalogikan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Ketika kita belajar sebuah keterampilan baru, mengikuti resep masakan, atau bahkan menjalankan sebuah proyek kerja, ketelitian dalam mengikuti instruksi adalah kunci keberhasilan. Namun, dalam konteks spiritual, ketelitian dalam mengikuti Firman Tuhan memiliki bobot yang lebih berat.
Bagaimana ayat ini relevan bagi kita di era modern ini? Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat dan penuh distraksi, seringkali kita cenderung mengambil jalan pintas atau mengabaikan detail yang dianggap tidak penting. Namun, Ketaatan yang dicontohkan dalam Keluaran 36:21 mengajarkan kita pentingnya ketekunan dan kesungguhan. Jika para tukang di masa lalu mampu bekerja dengan ketelitian luar biasa untuk membangun sebuah tempat ibadah fisik, betapa lebih lagi kita dipanggil untuk menaati perintah-perintah Tuhan dalam membangun kehidupan rohani kita yang kekal.
Perintah Tuhan seringkali disampaikan melalui Firman-Nya, kesaksian Roh Kudus, atau melalui nasihat para pelayan-Nya. Tantangannya adalah bagaimana kita mendengarkan dengan hati yang terbuka dan melaksanakannya dengan segenap hati dan pikiran. Apakah kita hanya mendengarkan bagian yang mudah dan menarik bagi kita, atau kita bersedia untuk mendalami dan melaksanakan setiap ajaran-Nya, bahkan yang terasa sulit sekalipun? Keluaran 36:21 memberikan standar: "segala sesuatu tepat." Ini adalah panggilan untuk integritas dalam iman kita.
Untuk memupuk ketaatan yang tepat seperti ini, kita perlu beberapa hal. Pertama, kasih. Ketika kita mengasihi Tuhan, kita ingin menyenangkan-Nya, dan itu berarti berusaha sekuat tenaga untuk melakukan kehendak-Nya. Kedua, kerendahan hati. Kita perlu menyadari bahwa kita membutuhkan hikmat Tuhan dan bahwa cara-Nya selalu lebih baik dari cara kita. Ketiga, disiplin diri. Ketaatan yang tepat seringkali membutuhkan usaha yang konsisten dan pengorbanan. Terakhir, bergantung pada Roh Kudus. Melaksanakan kehendak Tuhan secara sempurna bukanlah kemampuan manusiawi semata, melainkan anugerah dan pertolongan dari Roh Kudus.
Ayat Keluaran 36:21 adalah mercusuar yang mengingatkan kita akan standar ketuhanan dan potensi yang ada dalam diri kita ketika kita sepenuhnya berserah. Mari kita terus berusaha untuk melakukan segala sesuatu tepat seperti yang diperintahkan, bukan hanya demi kewajiban, tetapi sebagai ekspresi cinta dan penghargaan kita kepada Sang Ilahi.