Keluaran 37:14

"maka ia membuat roda-roda dari tembaga untuknya, empat buah roda, dan gandar-gandar dari tembaga. Keempat sudutnya mempunyai dudukannya yang bertumpu pada keempat tempat roda itu; dudukannya itu sama tingginya dengan alasnya."
Altar Perunggu (dengan roda)

Ayat dari Kitab Keluaran 37:14 menggambarkan detail pembuatan salah satu bagian penting dari Kemah Suci, yaitu alas atau dasar dari mezbah perunggu. Frasa kunci yang kita sorot adalah "keluaran 37 14". Ayat ini memberikan gambaran teknis yang sangat spesifik mengenai konstruksi roda dan gandar dari tembaga yang menyangga mezbah tersebut. Perhatian terhadap detail ini menunjukkan betapa pentingnya setiap elemen dalam wadah ibadah bagi umat Israel di masa itu.

Mezbah perunggu, yang juga dikenal sebagai mezbah korban bakaran, berfungsi sebagai tempat persembahan korban kepada Tuhan. Keberadaan roda-roda tembaga ini bukanlah sekadar ornamen, melainkan memberikan mobilitas pada mezbah. Dalam konteks perjalanan bangsa Israel melintasi padang gurun, kemudahan pemindahan Kemah Suci beserta semua peralatannya sangatlah krusial. Desain yang cerdas ini memungkinkan umat untuk tetap memelihara hubungan ibadah dengan Tuhan di mana pun mereka berada, sebuah pengingat akan kehadiran ilahi yang selalu menyertai.

Penggunaan tembaga sebagai bahan utama roda dan gandar menunjukkan kekuatan dan ketahanan material. Tembaga dipilih karena sifatnya yang kuat, tahan karat, dan mampu menopang beban berat. Detail ini menegaskan bahwa pembuatan Kemah Suci dilakukan dengan ketelitian tertinggi, menggunakan bahan-bahan terbaik yang tersedia, dan dikerjakan oleh para ahli yang dianugerahi keterampilan oleh Tuhan, seperti Bezaleel dan Aholiab.

Makna yang terkandung dalam ayat keluaran 37 14 melampaui sekadar konstruksi fisik. Ini berbicara tentang kesiapan, keteraturan, dan persiapan yang matang dalam melayani Tuhan. Seperti mezbah yang siap dipindahkan, umat juga dipanggil untuk selalu siap sedia dalam menjalani panggilan ilahi. Mobilitas yang difasilitasi oleh roda-roda tembaga ini dapat menjadi metafora bagi perjalanan iman yang dinamis, di mana kita diajak untuk terus bergerak maju mengikuti tuntunan Tuhan, tanpa terhalang oleh hambatan atau kesulitan.

Studi mendalam mengenai keluaran 37 14 juga mengajak kita untuk merenungkan nilai ibadah yang terorganisir. Setiap komponen Kemah Suci memiliki fungsi dan tempatnya. Begitu pula dalam kehidupan rohani kita, tatanan dan keteraturan dalam beribadah, berdoa, dan membaca firman Tuhan akan memperkuat fondasi iman kita. Desain yang kokoh dengan roda-roda yang kuat menyimbolkan keteguhan dalam iman, meskipun harus menghadapi berbagai kondisi dan lingkungan yang berbeda. Ini adalah pengajaran yang relevan hingga kini, mengingatkan kita akan pentingnya fondasi yang kuat dan kesiapan untuk bergerak dalam rencana Tuhan.