Keluaran 37 24

"Kemudian ia membuat dua kerub dari emas; ia membuat kerub itu dengan cara ditempa, sebelah-menyebelah dari atas tutup pendamaian."

Ayat ini, yang terambil dari Kitab Keluaran pasal 37 ayat 24, memberikan gambaran yang kuat tentang detail pembuatan tabut perjanjian yang merupakan pusat ibadah bangsa Israel pada masa lalu. Fokus pada pembuatan dua kerub dari emas yang ditempa, ditempatkan di kedua sisi tutup pendamaian, bukan sekadar deskripsi teknis. Ini adalah simbol dari kehadiran ilahi yang melindungi dan mendamaikan. Emas, sebagai logam mulia, melambangkan kesucian, kemuliaan, dan nilai yang tak ternilai dari hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.

Makna Simbolis dan Relevansinya

Kerub sendiri dalam tradisi teologis sering digambarkan sebagai penjaga yang mulia, seringkali terkait dengan tahta Tuhan. Keberadaan mereka di atas tutup pendamaian (kapporet), tempat di mana darah penebusan dipercikkan, menegaskan peran Tuhan sebagai hakim yang adil namun juga sumber pengampunan dan pendamaian. Ini adalah representasi visual dari jembatan yang menghubungkan kesucian Tuhan dengan keberadaan manusia yang berdosa, sebuah konsep yang menjadi inti dari iman.

Secara lebih luas, ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai pengingat tentang pentingnya detail dalam melayani Tuhan. Tuhan memperhatikan setiap aspek, sekecil apapun, ketika kita berusaha untuk menghormati dan menyembah-Nya. Pembuatan tabut perjanjian dilakukan dengan sangat teliti, mengikuti instruksi yang diberikan Musa dengan tepat. Ini mengajarkan kita bahwa ketulusan hati harus dibarengi dengan ketepatan dalam menjalankan perintah-Nya.

Selain itu, keberadaan kerub yang saling berhadapan dan memandang ke arah tutup pendamaian juga bisa diartikan sebagai simbol komunikasi dan hubungan yang harmonis. Ini mungkin mencerminkan hubungan ideal antara Tuhan dan umat-Nya, sebuah dialog kasih dan kepercayaan. Di tengah kesibukan dunia modern, kita seringkali lupa akan nilai-nilai hubungan mendalam, baik dengan sesama maupun dengan Sang Pencipta. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan kembali bagaimana kita membangun "ruang sakral" dalam hidup kita, tempat di mana kehadiran ilahi terasa dan pendamaian dimungkinkan.

Keluaran 37 24, meskipun tampak seperti catatan sejarah kuno, mengandung hikmah yang relevan hingga kini. Ia berbicara tentang kekayaan rohani yang melampaui kekayaan materi. Kemuliaan emas dan keindahan ukiran kerub hanyalah representasi dari kekayaan sejati yang terletak pada kedekatan dengan Tuhan, pendamaian dosa, dan pemeliharaan kehadiran-Nya dalam hidup kita. Memahami makna di balik simbol-simbol ini membantu kita untuk menemukan kebahagiaan sejati yang bersumber dari pemahaman akan kasih dan kuasa Tuhan.

Simbol visualisasi kebijaksanaan dan keteraturan.