Keluaran 6:24

"Dan anak-anak Korah ialah Asir, Elkana dan Abiasaf; itulah kaum keluarga Korah."
Korah Asir Elkana Abiasaf

Memahami Keluaran 6:24

Ayat Keluaran 6:24 adalah bagian dari silsilah yang tercatat dalam Kitab Keluaran, yang menghubungkan kembali keturunan Lewi, salah satu suku Israel. Ayat ini secara spesifik menyebutkan nama-nama anak dari Korah: Asir, Elkana, dan Abiasaf. Keberadaan ayat ini, meskipun tampak sederhana, memiliki makna penting dalam narasi Alkitab.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini muncul setelah Allah memberikan perintah-Nya kepada Musa dan Harun, serta mengulangi janji-Nya untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Penyebutan keturunan Korah ini menjadi semacam pengingat tentang struktur keluarga dan kekerabatan dalam komunitas Israel pada masa itu. Ini menunjukkan bagaimana identitas dan warisan sering kali ditelusuri melalui garis keturunan ayah.

Signifikansi Keturunan Korah

Meskipun ayat ini hanya menyebutkan nama, keturunan Korah memiliki peran penting dalam sejarah Israel selanjutnya. Dalam Kitab Bilangan, Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, bersama dengan Datan dan Abiram dari suku Ruben, memberontak melawan kepemimpinan Musa dan Harun. Pemberontakan ini menjadi peristiwa dramatis yang menegaskan otoritas Allah yang diberikan kepada Musa dan Harun, dan berakibat pada murka ilahi yang menimpa para pemberontak dan keluarga mereka.

Namun, menariknya, ayat Keluaran 6:24 mencatat bahwa meskipun Korah sendiri memberontak, beberapa keturunannya (Asir, Elkana, dan Abiasaf) tidak mengikuti jejak ayahnya dalam pemberontakan tersebut, atau setidaknya, mereka tetap dianggap sebagai bagian dari kaum keluarga Lewi yang terhormat. Hal ini terlihat dari referensi-referensi di Kitab Tawarikh, yang menyebutkan bahwa keturunan Asir adalah keluarga Asir, dan keturunan Elkana adalah keluarga Korah, termasuk imam-imam yang melayani di Bait Suci, seperti Imam Samuel yang merupakan keturunan Elkana. Demikian pula, Abiasaf juga dikenal sebagai ayah dari Samuel.

Keluaran 6:24 dalam Gambaran yang Lebih Luas

Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam narasi suci, sering kali ada kedalaman yang tersembunyi di balik nama-nama yang disebutkan. Silsilah bukanlah sekadar daftar nama, melainkan peta yang menunjukkan hubungan, warisan, dan bahkan tragedi atau penebusan. Keluaran 6:24 berfungsi sebagai jangkar yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, menegaskan keberlangsungan garis keturunan di tengah peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah keselamatan.

Kisah Korah dan keturunannya juga mengajarkan tentang kompleksitas iman dan konsekuensi dari pemberontakan. Meskipun pemberontakan Korah merupakan catatan kelam, keberadaan keturunannya yang tetap melayani Allah menunjukkan bahwa kesetiaan individu sering kali melampaui kesalahan leluhur. Ayat ini, bersama dengan konteksnya, menjadi saksi bisu atas cara Allah bekerja dalam sejarah, memelihara janji-Nya melalui berbagai generasi, bahkan melalui pribadi-pribadi yang melakukan kesalahan.