"Itulah Musa dan Harun, yang dibawa TUHAN keluar dari tanah Mesir."
Perjalanan pembebasan dari perbudakan yang dipimpin oleh Musa dan Harun merupakan momen krusial dalam sejarah bangsa Israel.
Ayat Keluaran 6:26 adalah sebuah pernyataan sederhana namun sarat makna yang menggarisbawahi peran sentral dua tokoh penting dalam narasi Alkitab: Musa dan Harun. Pernyataan ini menandai puncak dari sebuah periode panjang penantian dan penderitaan bagi bangsa Israel di tanah Mesir. Setelah berabad-abad hidup dalam perbudakan dan di bawah penindasan, Tuhan akhirnya bangkit dan menunjuk hamba-Nya untuk memimpin umat-Nya menuju kebebasan. Ayat ini bukan hanya sekadar sebuah catatan sejarah, melainkan juga simbol dari campur tangan ilahi dalam urusan manusia, sebuah bukti bahwa janji Tuhan untuk membebaskan umat-Nya tidak akan pernah dilupakan.
Musa, yang dipilih Tuhan sejak masa mudanya, tumbuh dalam lingkungan istana Firaun namun hatinya selalu terikat dengan saudara-saudaranya yang tertindas. Ia adalah seorang pemimpin yang rendah hati, dipilih untuk menyampaikan firman Tuhan kepada penguasa Mesir dan untuk memimpin jutaan orang keluar dari negeri yang telah menjadi penjara mereka. Sementara itu, Harun, kakaknya, dipilih untuk menjadi juru bicara Musa, seorang imam yang akan mewakili umat di hadapan Tuhan dan mendampingi Musa dalam setiap langkah pelayanan. Keduanya, meskipun memiliki peran yang berbeda, bekerja sama di bawah bimbingan Tuhan untuk mewujudkan kebebasan yang dinanti-nantikan.
Proses keluarnya bangsa Israel dari Mesir bukanlah sebuah peristiwa yang terjadi begitu saja. Ia diiringi dengan serangkaian tulah yang menimpa Mesir, menunjukkan kuasa Tuhan atas segala ilah Mesir dan kekerasan hati Firaun. Setiap tulah yang turun adalah pengingat bahwa Tuhan mendengar seruan umat-Nya dan akan bertindak demi keadilan. Keluarnya dari Mesir, yang dipimpin oleh Musa dan Harun, menjadi peristiwa fundamental yang membentuk identitas bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan. Peristiwa ini menjadi fondasi dari perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya, yang kemudian diwujudkan dalam hukum Taurat di Gunung Sinai.
Keluaran 6:26 mengingatkan kita akan kuasa pembebasan Tuhan. Ia dapat mengangkat orang-orang yang paling rendah dan lemah untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Ini adalah kisah tentang harapan, keberanian, dan kesetiaan Tuhan kepada janji-Nya. Bahkan di tengah kesulitan yang paling berat sekalipun, campur tangan Tuhan seringkali datang melalui orang-orang yang Ia pilih dan persiapkan, seperti Musa dan Harun. Pembebasan yang mereka alami dari Mesir tidak hanya sekadar pembebasan fisik dari perbudakan, tetapi juga merupakan pembebasan spiritual yang membawa mereka pada hubungan yang lebih dekat dengan Pencipta mereka. Kisah ini terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk percaya pada kuasa Tuhan yang mampu membebaskan dari segala bentuk penindasan dan membawa pada kehidupan yang lebih baik.