"Dan lihatlah, tangan TUHAN akan menimpa ternakmu yang ada di padang, kuda, keledai, unta, lembu dan domba, akan menimpa penyakit sampar yang dahsyat."
Keluaran 9:3 adalah sebuah ayat yang begitu kuat, membawa pesan yang mendalam tentang kekuatan ilahi dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Ayat ini adalah bagian dari narasi tentang sepuluh tulah yang diturunkan atas Mesir, sebuah periode yang penuh dengan ujian dan demonstrasi kuasa Tuhan yang luar biasa. Dalam konteks ini, ayat tersebut menjadi peringatan yang tegas dari Tuhan kepada Firaun, agar ia mengizinkan bangsa Israel keluar dari perbudakan.
Fokus utama ayat ini adalah "penyakit sampar yang dahsyat" yang akan menimpa ternak Mesir. Ini bukan sekadar wabah biasa; ini adalah tanda ilahi yang dirancang untuk menembus hati yang keras dan memaksa Firaun untuk mengakui otoritas Tuhan. Ternak, kuda, keledai, unta, lembu, dan domba – semua adalah simbol kekayaan, kekuatan, dan sumber daya bagi bangsa Mesir kuno. Kehilangan aset-aset ini akan menimbulkan pukulan ekonomi yang telak, serta mengguncang fondasi masyarakat mereka.
Namun, di balik gambaran kehancuran yang tersirat, terdapat janji kemerdekaan. Dengan menimpakan tulah ini, Tuhan secara implisit menunjukkan bahwa Dia memiliki kendali penuh atas alam dan kekuasaan atas segala sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia. Bagi bangsa Israel yang tertindas, ini adalah pengingat bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang berkuasa, yang tidak akan membiarkan umat-Nya terus menerus berada dalam penindasan.
Keluaran 9:3 mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan suara Tuhan. Penolakan Firaun untuk tunduk pada perintah ilahi berulang kali membawa bencana yang semakin besar. Ini adalah pelajaran abadi bahwa menentang kehendak Tuhan akan selalu membawa kesulitan, baik secara personal maupun kolektif. Sebaliknya, kepatuhan yang tulus akan membuka jalan menuju pembebasan dan kehidupan yang lebih baik.
Lebih jauh lagi, ayat ini bisa diinterpretasikan secara simbolis. "Penyakit sampar" dapat mewakili segala bentuk rintangan, kesulitan, atau kekelaman yang menghalangi kita untuk mencapai kebebasan sejati – kebebasan dari dosa, ketakutan, atau kecemasan. Tuhan yang sama yang membebaskan Israel dari Mesir, juga memiliki kuasa untuk membebaskan kita dari belenggu-belenggu yang mengikat jiwa kita. Kekuatan-Nya yang dahsyat, seperti yang ditunjukkan dalam Keluaran 9:3, dapat mematahkan rantai-rantai tersebut dan membawa kita menuju kehidupan yang merdeka dan penuh harapan.
Memahami Keluaran 9:3 berarti merenungkan kekuatan transformatif dari intervensi ilahi. Ini adalah narasi tentang kekuatan, keadilan, dan pada akhirnya, penebusan. Pesan ini tetap relevan hingga kini, mengingatkan kita bahwa dengan iman dan kepatuhan, bahkan situasi yang paling sulit sekalipun dapat membuka jalan menuju kemerdekaan yang sesungguhnya.